Cerita Imam Trauma Dengar Letusan Gunung Sinabung

Gunung Sinabung di Karo, Sumatera Utara, menyemburkan material vulkanik beberapa waktu lalu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sastrawan Ginting

VIVA – Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, mengalami erupsi, Sabtu dini hari, 8 Agustus 2020, sekitar Pukul 01.58 WIB. Akibatnya, sekitar ratusan hektare lahan pertanian milik warga tertutup oleh abu vulkanik

Selain merusak lahan pertanian, kata Imam Syukri Syah Tarigan, warga Desa Cimbang, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo mengaku, masyarakat yang berada di bawah kaki Gunung Sinabung takut dan trauma. Dengan itu, mereka berhati-hati untuk beraktivitas di luar rumah karena menghindari erupsi susulan.

"Sekitar pukul 02.00 WIB masyarakat di bawah kaki Sinabung keluar melihat erupsi dan banyak juga masyarakat yang takut dan trauma. Pasalnya, sejak 2018 lalu terakhir erupsi dan ini kembali lagi erupsi," ujar Imam kepada wartawan, Sabtu siang, 8 Agustus 2020.

Baca juga: Gilang, Tersangka Seks Fetish Bungkus Kain Jarik Ditahan

Imam menjelaskan rumah dan lahan pertaniannya tidak jauh dari kaki Gunung Sinabung. Hal itu, menimbulkan kekhawatiran akan bencana gunung merapi dengan menyeburkan abu vulkanik kembali.

"Apalagi, Kecamatan Payung ini berada di Selatan Sinabung yang jaraknya berada di radius lebih kurang 6 km dan semuanya (masyarakat) sempat panik melihat ladang-ladang mereka tertutup abu vulkanik," ujar Imam. 

Imam mengungkapkan, saat ini masyarakat takut untuk ke ladang dan keluar rumah. Sebagian masyarakat juga saat ini lebih memilih berdiam di rumah. 

"Mereka takut, erupsi ini akan terjadi kembali seperti di 2014 hingga 2018 lalu yang mengakibatkan rumah dan ladang hancur dan masyarakat kembali mengungsi. Karena saat ini, mereka masih trauma dan saat ini cuaca di Gunung Sinabung mendung," ujar Imam.

Sebelumnya, Erupsi Gunung Sinabung melontarkan abu vulkanik setinggi  2.000 meter di atas puncak lebih kurang 4.460 meter di atas permukaan laut. Petugas pengamat Gunung Api Sinabung Armen Putra menjelaskan, kolom abu teramati berwarna kelabu hingga cokelat dengan intensitas sedang hingga tebal condong ke arah timur. 

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi lebih kurang 1 jam  44 detik," ujar Armen.

Armen mengungkapkan saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III atau Siaga, dengan rekomendasi masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi. 

Kemudian, lokasi di dalam radius radial 3 Kilometer dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 Kilo meter untuk sektor Selatan-Timur dan 4 km untuk sektor Timur-Utara.

"Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik," kata Armen.