Tandatangani Pergub, Ridwan Kamil Tak Ingin Rumah Sakit Jabar Kolaps

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Tinjau Labkesda Depok
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku telah menerima sejumlah laporan pada hari pertama bertugas secara langsung di Kota Depok. Salah satu yang menjadi catatan pentingnya adalah rata-rata rumah sakit terjadi permasalahan di cashflow, akibat banyak tagihan BPJS yang belum terpenuhi.

Baca Juga: Emil Instruksikan Restoran dan Kafe di Depok Buka Sampai Jam 6 Sore

Terkait hal itu, pejabat yang akrab disapa Emil itu pun telah mengeluarkan peraturan gubernur untuk mempercepat pembayaran klaim asuransi.

“Sehingga jangan sampai pasien dikorbankan, tagihannya lama sehingga akhirnya rumah sakitnya kolaps karena cashflow, keuangannya belum bisa pulih karena proses administrasi yang berbelit-belit, ini jangan sampai,” katanya dikutip pada Sabtu 3 Oktober 2020

Selain itu, ia juga mengimbau pada seluruh warga Depok yang memiliki skill di bidang pendidikan kesehatan untuk bisa bergabung menjadi relawan. Hal itu diungkapkannya saat seharian bertugas di kota tersebut.

Emil menjelaskan, rumah sakit, hingga laboratorium membutuhkan SDM-SDM tambahan supaya bisa bekerja, khususnya di akhir pekan.

“Karena akhir pekan ini banyak yang kecapean sehingga pelayanan agak turun di akhir pekan, dan ini sedang kita naikkan tetapi kendalanya adalah sumber daya manusia,” katanya dikutip pada Sabtu 3 Oktober 2020.

Oleh karena itu, ujar Emil, silakan kirimkan lamaran ke Rumah Sakit Universitas Indonesia atau sejumlah rumah sakit rujukan lainnya serta Labkesda Depok. “Ini untuk mengisi kekurangan tenaga medis dalam rumah sakit-rumah sakit atau laboratorium.”

Mantan Wali Kota Bandung ini menegaskan, guna memantau percepatan penanganan kasus COVID-19 secara langsung, dirinya akan rutin setiap satu hari berkantor di Depok.

“Bisa di awal Minggu di tengah Minggu atau di akhir Minggu. Pekan ini saya nilai Minggu depan nanti juga saya nilai, Minggu depannya lagi juga sama,” ujarnya.

Untuk diketahui, berdasarkan situs resmi pemerintah setempat, jumlah kasus positif telah mencapai 4.582 orang, sembuh 3.067 orang, dan meninggal dunia 139 orang pada Jumat 2 Oktober 2020.

Sedangkan sebelumnya, jumlah kasus positif 4.386 orang, sembuh 3.010 orang, dan meninggal dunia 138 orang pada Kamis 1 Oktober 2020. Itu artinya telah terjadi peningkatan kasus positif sebanyak 196 orang, sembuh 57 orang dan meninggal dunia satu orang, dalam waktu satu hari. (ren)