Wisatawan yang Sebut Harga Makanan di Malioboro Mahal Diduga Bohong

Kawasan Malioboro, Yogyakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Cahyo Edi.

VIVA - Sebuah video berisi keluhan seorang wisatawan terhadap mahalnya menu makanan di Malioboro menjadi viral di medsos.

Dalam video itu wisatawan tersebut mengaku memesan pecel lele seharga Rp20 ribu dan nasi putih seharga Rp7 ribu. Sayangnya, saat disajikan, wisatawan ini mengeluh tak mendapatkan lalapan.

Untuk mendapatkan lalapan, wisatawan ini harus menambah Rp10 ribu.

"Pecel lele Rp20 ribu. Nasi putih Rp7 ribu. Ternyata saat pesanan datang tidak ada lalapan. Ternyata saat pesan lalapannya itu tambah Rp10 ribu. Kenapa kapitalis banget," kata perempuan tersebut.

Baca juga: Viral Video Wisatawan Dituthuk Harga Makanan di Lesehan Malioboro

Mantri Pamong Praja atau Camat Danurejan, Bambang Endro Wibowo, mengaku telah melakukan penelusuran terhadap lokasi tempat makan yang mendapatkan keluhan dari wisatawan tersebut.

Endro menyebut jika dari penelusuran diketahui wisatawan tersebut diduga tidak makan di warung lesehan atau PKL yang ada di Malioboro. Wisatawan itu diduga makan pecel lele di restoran di Jalan Perwakilan yang merupakan sirip jalan dari Malioboro.

"Saya sudah melakukan pengecekan di lapangan. Warung yang diindikasikan oleh pembeli (wisatawan) dimaksud bukanlah PKL (pedagang kaki lima). Kalau PKL kan di trotoar dengan tenda bongkar pasang, tidak permanen," kata Endro, Jumat, 28 Mei 2021.

Endro menjabarkan saat mengecek diketahui warung yang diduga menjadi tempat wisatawan itu makan merupakan bangunan permanen. Sehingga diindikasikan sebagai rumah makan atau restoran.

Meskipun demikian Endro belum tahu pasti rumah makan mana yang dimaksud oleh wisatawan itu. Saat melakukan penelusuran, Endro mengaku sudah mengklarifikasi pada pemilik warung hanya saja belum ada yang mengaku.

Endro juga akan meminta klarifikasi kepada wisatawan yang mengunggah video tersebut di mana rumah makan yang disebut menuthuk harga. Sebabnya, dalam video itu tidak ada nota dan tak menunjukkan secara detail rumah makannya yang mana.

"Kita sudah tanya ke mereka (pemilik rumah makan). Karena dari video Tiktok itu gak ada detailnya di warung ini (makannya). Tidak ada notanya. Enggak ngomong di mana. Jadi susah," kata Endro.

Endro akan berkomunikasi dengan Dinas Pariwisata mengenai hal ini. Endro merinci jika secara teknis penindakan warung makan kewenangannya ada di Dinas Pariwisata.

Endro menambahkan dari pengecekan di lokasi, sebenarnya warung makan telah memasang daftar harga menu makanannya. Seluruh menu, kata Endro, lengkap disajikan harga-harganya.

"Mereka (pemilik rumah makan) sudah mencantumkan daftar menu. Sudah tertulis lengkap. Lele berapa, lalapan Rp10 ribu ada memang, nasi putih Rp7 ribu," tutur Endro.