Brigjen Izak Nyatakan Siap Duduki Markas dan Basis KKB di Yahukimo

VIVA Militer: Danrem 172/Praja Wira Yakthi (PWY), Brigjen TNI Izak Pangemanan
Sumber :
  • Instagram/@korem172pwy

VIVA – Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan menyatakan bahwa TNI siap membantu Polri menumpas kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang saat ini melakukan aksi teror ke masyarakat di Yahukimo, Papua.
 
"Aksi teror yang dilakukan KKB sudah sangat meresahkan sehingga tidak bisa dibiarkan karena membuat masyarakat tidak dapat beraktivitas dengan tenang. Karena itu TNI siap membantu Polri memberantas KKB dan menduduki wilayah yang selama ini diduga menjadi markas atau basis mereka," kata Izak Pangemanan, sebagaimana dilansir dari Antara, Kamis, 26 Agustus 2021.
 
Dia mengakui aksi teror yang dilakukan KKB sudah tidak bisa dibiarkan karena meresahkan masyarakat serta menimbulkan korban jiwa.
 
Karena itu TNI dan Polri akan segera bertindak dan menduduki markas KKB, kata Pangemanan, seraya menambahkan, kelompok Tenius Gwijangge itu berasal dari Kabupaten Lanny Jaya dan sempat bergabung dengan Egianus Gwijangge namun karena kelompok Egianus adalah kelompok muda makanya Tenius bergeser ke Yahukimo.
 
Senjata api milik Yonif 432 Kostrad yang dirampas oleh Temianus Magayang yang awalnya anak buah Senaff Soll kini ada di tangan Tenius Gwijangge.
 
"Memang benar ada laporan dua pucuk senpi SS2 V1 milik Yonif 432 Kostrad yang dirampas setelah membunuh dua prajuritnya di Dekai, bulan Mei lalu kini berada di Tenius Gwijangge," kata Izak.
 
Tiga kelompok KKB yang berada di Kabupaten Yahukimo, yaitu Senat Soll, mantan anggota TNI yang dipecat karena disersi terlibat kasus pembunuhan di Dekai pada 11, 20, dan 26 Agustus 2020. Salah satu korbannya adalah, Hendry Jovinski, yang merupakan Staf KPU Yahukimo.
 
Temianus Magayang terlibat dalam pembunuhan dua anggota Yonif Linud 432 Kostrad dan merampas senpi SS2 V1 kaliber 5,56 yang dibawa korban pada 18 Mei.
 
Tenius Gwijangge diduga terlibat kasus pembunuhan empat pekerja bangunan di kampung Bingki, Distrik Seradala, pada 25 Juni, dan diduga pelaku pembunuhan dua pekerja jembatan di kali Barza. (ant)