Longsor Tewaskan Tujuh Orang di Kota Jayapura

Bagian wilayah Kota Jayapura di Provinsi Papua yang terdampak banjir pada Jumat, 7 Januari 2022.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Tanah longsor yang terjadi di bagian wilayah Kota Jayapura, Provinsi Papua, menyebabkan tujuh warga meninggal dunia menurut pejabat kepolisian setempat.

Wakil Kepala Polresta Jayapura Kota AKBP Suprapto di Jayapura, Jumat, 7 Januari 2022, mengatakan bahwa tanah longsor menyebabkan tiga orang meninggal di daerah Nirwana, mengakibatkan dua orang meninggal di daerah Bhayangkara, dan menyebabkan kematian masing-masing satu orang di daerah APO Bengkel dan Klofkam.

Suprapto mengatakan bahwa jenazah warga yang meninggal karena tertimbun longsoran tanah sudah dievakuasi ke beberapa rumah sakit di Kota Jayapura, termasuk Rumah Sakit Bhayangkara.

Selain merenggut korban jiwa, ia mengatakan, tanah longsor juga menyebabkan enam orang terluka sehingga harus menjalani perawatan medis.

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Jayapura sejak Kamis malam menyebabkan banjir dan tanah longsor.

Menurut Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru, banjir telah memaksa sekitar 200 warga di kawasan Pasar Youtefa mengungsi. Sebagian warga mengungsi di Gereja Maranatha.

Selain melanda kawasan Pasar Youtefa, Wakil Wali Kota mengatakan, banjir juga meliputi daerah Perumnas IV, Perumahan Organda, kompleks SMAN 4 Entrop, kompleks CV Thomas, dan Perumahan Grand Abe.

Ratusan orang mengungsi

Banjir yang terjadi akibat hujan deras yang turun sejak Kamis malam telah merenggut tujuh korban jiwa dan memaksa setidaknya 160 keluarga mengungsi di Kota Jayapura, Provinsi Papua.

Longsoran tanah menimpa rumah warga di Kota Jayapura, Provinsi Papua, pada Jumat

Photo :
  • ANTARA

Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Jonathan Koirewoa, dilansir dari ANTARA, mengatakan bahwa, menurut data sementara, banjir telah menyebabkan tujuh orang meninggal dunia dan enam orang terluka.

Menurut dia, banjir dan tanah longsor juga memaksa setidaknya 160 keluarga, termasuk 80 anak dan 8 balita, mengungsi di Kelurahan Gurabesi, Distrik Jayapura Selatan. 

"Tidak hanya Distrik Jayapura Selatan yang terdampak, Jayapura Utara, Heram, Abepura, dan Muaratami juga dilanda banjir," katanya.

BPBD masih mendata dampak banjir di daerah-daerah tersebut. "Kami masih membutuhkan dukungan logistik, peralatan, hingga personel," kata Jonathan.

Ia mengatakan bahwa banjir menyebabkan permukiman warga, sejumlah fasilitas umum, Rumah Sakit Marthen Indey, dan kompleks Kantor Gubernur Dok II Jayapura tergenang. "Tinggi muka air sekitar 150 sampai 200 cm," katanya.

Menurut Jonathan, petugas BPBD Kota Jayapura mengerahkan tiga perahu karet dan satu truk serba guna untuk mengevakuasi warga yang terkena dampak banjir di kawasan Pasar Youtefa Abepura, yang tinggi muka airnya sampai tiga meter.

Dia menambahkan, BPBD Kota Jayapura sudah menerima informasi mengenai kejadian tanah longsor di Distrik Jayapura Utara namun belum bisa melakukan pendataan karena personel BPBD masih fokus mengevakuasi warga yang terdampak banjir di Distrik Abepura. (ant)