Viral Kericuhan di Kupang NTT Libatkan TNI-Polri, Begini Klarifikasi Brigjen TNI Tatang Subarna

VIVA Militer: Brigadir Jenderal TNI Tatang Subarna.
Sumber :
  • Penerangan Korem 064/MY

VIVA Nasional – Media sosial dihebohkan dengan keributan yang terjadi di Kupang Nusa Tenggara Timur yang melibatkan TNI dan Polri.

Insiden tersebut viral dan sampai terdengar oleh Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni. Ia pun kemudian memposting sebuah rekaman suara dan video di media sosial instagram pribadinya @ahmadsahroni88.

Atas viralnya peristiwa tersebut, Brigjen Tni Tatang Subarna memberikan klarifikasi soal keributan antara TNI dan Polri. Pasalnya, rekaman suara yang di unggah oleh Ahmad Sahroni di Instagram itu diduga suara Brigjen TNI Tatang Subarna, Komandan Korem (Danrem) 064/Maulana Yusuf.

Menanggapi viralnya pernyataan yang dikeluarkan, ia menyampaikan jika belakangan ini bahwa kontak fisik antara TNI dan Polri terjadi di beberapa wilayah. Namun, TNI Tatang mengatakan jika seluruh tentara di Korem 064/MY tanggung jawabnya. Jika terjadi di wilayah luar bukan tanggung jawabnya lagi.

Klarifikasi Brigjen TNI Tatang Subarna

Photo :
  • YouTube TNI IN ACTION

“Berkaitan dengan viralnya kegiatan atau statement abah di media. Rekan-rekan sekalian, terjadi beberapa kontak fisik antara TNI dengan Polri di beberapa tempat di wilayah, pertama di Ambon kemudian yang kedua di Sulawesi. Kemudian di NTT dan yang terakhir di Jawa Timur,” ucapnya, dikutip dari kanal YouTube TNI IN ACTION, Jumat, 28 April 2023.

“Nah abah menyampaikan seluruh tentara yang ada di Korem 064 tanggung jawab abah. Abah bertanggung jawab kepada bapak Panglima Kodam. Kalau di luar wilayah Abah kan sudah ada bagiannya masing-masing. Khusus di wilayah provinsi Banten tidak boleh terjadi,” imbuhnya.

Soal keributan yang viral itu, kata dia, masyarakat jangan terpancing. Ia pun berpesan agar tidak ada yang mengadu domba antara TNI dan Polri.

Brigjen TNI Tatang Subarna

Photo :
  • TNI AD Official YouTube Channel

“Mohon maaf dengan tersiar kabar begini dan begitu tentang TNI dan Polri, di Banten Alhamdulillah. Biarlah mereka ribut di media ya kan. Di sini jangan terpancing. Nah sekarang Abang berpesan kepada kita semuanya, ini tahun politik tahun 2023, kita akan menghadapi satu kegiatan yang skala nasional,” ujarnya.

“Pilkada serentak, kemudian Pilpres. Sudah ya, mau ngadu domba TNI-Polri enggak bisa. Kamu mau ngadu domba dengan jurus apa? Enggak bisa,” tambahnya.

Klarifikasi tersebut nampaknya tidak memuaskan publik karena jawabannya berbelit. Masyarakat bingung dengan jawaban Brigjen Tatang yang muter-muter. Padahal, masyarakat hanya butuh klarifikasi, benarkah rekaman suara tersebut dirinya atau bukan.

“Terlalu bertele-tele tidak seperti vn (voice note) nya,” komentar warganet di tayangan YouTube.