Ba'asyir: Tak Ada Dana untuk Aceh

Abu Bakar Ba'asyir
Sumber :
  • ANTARA/Prasetyo Utomo

VIVAnews - Abu Bakar Ba'asyir membantah pernah memberikan dana untuk latihan militer di Aceh. Tersangka terorisme ini mengaku setiap dana yang ia terima selalu disumbangkan untuk jemaah dan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C).

Meski demikian, dia tidak membantah pernah bertemu dengan salah satu penyumbang dana Hariyadi Usman di Restoran Abunawas. "Tapi, itu cuma makan," kata dia dalam sidang perkara terorisme di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin 25 April 2011.

Ba'asyir juga mengakui pernah menerima dana sekitar Rp50-100 juta dari Hariyadi melalui pihak ketiga. Dia pun pernah menerima sumbangan dari Syarif Usman. Namun, sekali lagi Ba'asyir mengatakan uang yang dia terima tidak pernah dia berikan untuk pelatihan di Aceh. "Dalam keuangan, kami juga butuh besar untuk beli markas di Solo seharga Rp500 juta dan di Jakarta," kata dia.

Selain membeli markas, tambah Ba'asyir, dana yang ia kumpulkan juga disumbang ke MER-C. "Kalau tidak salah sebesar Rp 250 juta," kata dia.

Sebelumnya, Ba'asyir mengaku tak setuju dengan pelatihan militer di Aceh. Menurutnya, i'dad dengan cara memanggul senjata belum bisa diterapkan di Indonesia.

Abu Bakar Ba'asyir yang didakwa merencanakan dan menggerakkan orang lain untuk melakukan tindak pidana terorisme serta menggunakan senjata api, amunisi, atau bahan peledak.

Menurut jaksa, Ba'asyir diduga merencanakan perbuatan itu sejak Februari 2009 hingga Maret 2010. Diantaranya pelatihan kelompok bersenjata di Aceh dan Hamparan Perak. (adi)