3 Bandara di Indonesia Kelebihan Kapasitas

Bandara Soekarno-Hatta
Sumber :

VIVAnews - Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Ekonomi, Tirta Hidayat, mengatakan, ada tiga bandara di Indonesia yang saat ini sudah dalam kondisi kelebihan kapasitas. Jika tidak segera dilakukan perbaikan, kondisi tersebut akan membuat citra bandara di Indonesia buruk di mata internasional.

"Tiga bandara yang dimaksud adalah Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Bandara Juanda, Surabaya, dan Bandara Ngurah Rai, Bali. Ini baru tiga bandara yang sudah teridentifikasi. Mungkin masih ada bandara internasional lainnya yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia yang sudah mengalami nasib sama dan butuh renovasi segera," kata Hidayat saat ditemui di Kuta, Bali, Selasa 17 Mei 2011.

Menurut dia, jika mengacu pada data, ketiga bandara itu sudah mengalami peningkatan penumpang yang jumlahnya cukup signifikan. Bandara Cengkareng dengan kapasitas 23 juta penumpang per tahun pada 2010, kini sudah melampaui kapasitas menjadi 43 juta penumpang per tahun.

Bandara Juanda dengan kapasitas 12 juta penumpang naik menjadi 16 juta. Bandara Ngurah Rai dengan kapasitas 8 juta naik menjadi 11 juta penumpang per tahun. "Kondisi yang sama juga pasti terjadi di beberapa bandara lainnya di Indonesia," ujarnya.

Kelebihan kapasitas secara positif menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Tetapi, di sisi lain, bila tidak segera dilakukan perbaikan, akan membuat citra bandara di Indonesia buruk di mata internasional.

Hidayat mengungkapkpan, dari tiga bandara tersebut, yang akan segera dilakukan renovasi dan perluasan segera adalah Bandara Ngurah Rai. Renovasi akan dilakukan sesegera mungkin sehubungan dengan akan diselenggarakannya beberapa agenda berskala internasional di Bali.

Dengan harapan supaya fasilitas transportasi tidak mengganggu jalannya konferensi berskala internasional tersebut. "Bapak Presiden SBY dalam sebuah rapat kabinet mengharapkan agar Indonesia menjadi tuan rumah KTT APEC yang lebih baik dari negara-negara lainnya di dunia sebelumnya," ujar Hidayat.

Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura I Tommy Soetomo menegaskan, renovasi dan perluasan bandara akan disesuaikan dengan konsep reposisi dan restrukturisasi Angkasa Pura di seluruh Indonesia. Reposisi dan restrukturisasi tersebut diarahkan pada peningkatan kepuasan pelanggan, kontribusi secara ekonomi dan keharmonisan dengan lingkungan hidup.

“Ke depan, seluruh pembangunan bandara baru dan perluasan selalu memperhatikan unsur tersebut,” ujarnya.

Untuk Bandara Ngurah Rai, diharapkan pascarenovasi akan bisa menampung kapasitas sebanyak 18 juta hingga 24 juta penumpang per tahun. Kemacetan di areal bandara juga akan bisa teratasi. (art)

Laporan:  Bobby Andalan | Bali