Hadapi Kekeringan, Warga di Semarang Bikin “Sumur Gravitasi”
Selasa, 9 September 2014 - 17:44 WIB
Sumber :
- Dyah Ayu Pitaloka
VIVAnews
- Kemarau panjang setiap tahun selalu menyebabkan kekeringan di Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Warga kemudian membuat sebuah sumur yang mampu menyemburkan air dari dalam tanah tanpa bantuan pompa air.
Diberi nama “Sumur Gravitasi,” aliran air itu kini menghidupi lebih dari 115 kepala keluarga dan menjadi satu-satunya sumber mata air di kala kemarau. Maklum, desa itu adalah desa tadah hujan di Kabupaten Semarang.
Baca Juga :
Untuk mengalirkan air ke permukiman yang berjarak lebih satu kilometer, warga menggunakan pipa paralon tanpa pompa air. Sebelum dibagikan kepada warga, air terlebih dahulu ditampung dalam sebuah bak penampungan di tengah-tengah Desa Klumpit.
Rahasia Sumur Gravitasi itu, selain berada di sumber mata air yang mampu menyemburkan air tanpa pompa, juga karena teknis rancangan pipa-pipa udara ciptaan Kiai Ahmad Rosyid. Pipa-pipa udara di penampungan air itu berfungsi sebagai pompa agar air dapat mengalir ke rumah-rumah warga.
Manfaat Sumur Gravitasi itu sangat dirasakan warga, terutama 115 kepala keluarga Dusun Klumpit. Sebab, setiap tahun saat kemarau panjang sebelum ada sumur itu, mereka harus mencari air dengan menempuh jarak beberapa kilometer.
Sumur Gravitasi yang dibangun dengan biaya dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan itu menjadi satu-satunya sumber air bagi warga desa. Di saat kemarau panjang seperti sekarang, sumur seperti itu dapat menjadi contoh solusi kekeringan. (ren)
ANTV/Aditya Bayu