Jokowi Minta Kawasan Wisata RI Bebas PKL

Mark Zuckerberg di Borobudur
Sumber :
  • Facebook
VIVAnews - Presiden Joko Widodo menyoroti masalah pariwisata di Indonesia yang tak bisa secara maksimal mengundang turis untuk datang. Padahal, potensi pariwisata sangat besar.

Indonesia, kata Jokowi, dari segi pariwisata sangat jauh dibandingkan dengan Malaysia. Negeri jiran itu, bisa menyerap turis sampai 24 juta orang, sementara Indonesia hanya 8 juta.

"Padahal potensinya bisa 10 kali lipat," kata Jokowi di cara Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 di Bidakara, Jakarta, Kamis 18 Desember 2014.


Indonesia, kata Jokowi punya laut, pantai, dan budaya yang seharusnya bisa menarik turis. Berbeda dengan Kamboja yang negara kecil dan pendudukan sedikit bisa menarik turis 7 juta orang. "Lihat apa? Angkor wat.  Kita ada Borobudur," ujar dia.


Hal yang menjadi masalah di Indonesia ini, kata Jokowi adalah masalah promosi.


"Produknya harus dikemas, mempromosikan kawasan, dan bebaskan kawasan wisata dari PKL (Pedagang Kaki Lima), pedagang asongan yang paksa pembeli, karena mengubah karakter yang punya tempat potensi wisata," kata dia.


Oleh karena itu, Jokowi memerintahkan Menteri Parisiwasa untuk melakukan promosi besar-besaran wilayah wisata di Indonesia. "Anggaran kita hanya satu perduabelasnya Malaysia."