Dipenjara, Rumah Ibu Angkat Engeline Seperti 'Kandang Ayam'

Warga menyaksikan proses evakuasi jasad Angeline, Rabu (10/6/2015)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

VIVA.co.id - Ibu angkat Engeline, Margriet Christina Megawe, kini mendekam dalam tahanan Lapas Kelas IIA Kerobokan Denpasar. Margriet kini menjadi pesakitan dalam kasus pembunuhan anak angkatnya sendiri.

Ia ditahan sejak 14 Juni 2015 lalu setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penelantaran anak. Selanjutnya, Margriet juga ditetapkan sebagai tersangka dan kembali ditahan dalam kasus pembunuhan Engeline.

Hampir lima bulan, Margriet menjalani masa tahanan di Polda Bali, kejaksaan dan kini pengadilan. Lalu, bagaimana dengan kondisi rumah Margriet. Siapa yang mengurusnya. Pantauan VIVA.co.id, rumah itu memang tak terurus setelah ditinggal penghuninya. Sementara dua anak Margriet, Yvonne Caroline Megawe dan Christina Telly Megawe tak tinggal di rumah tersebut.

Di depan gerbang pintu samping selatan terdapat kardus yang berisi tagihan listrik rumah Margriet. Jumlahnya mencapai Rp3,5 juta untuk bulan Oktober.

Kuasa hukum Margriet, Posko Simbolon mengaku rumah Margriet kini di bawah penguasaan pihak Kejaksaan. "Sesuai tingkatan, waktu penyidikan di bawah penguasaan Kepolisian, kuncinya dibawa polisi. Sekarang di persidangan ya di bawah Kejaksaan," ujar Posko kepada VIVA.co.id Rabu, 11 November 2015.

Sementara untuk persoalan administrasi bulanan seperti pembayaran listrik, air dan lainnya, Posko mengakui jika hal itu menjadi tanggung jawab keluarga. "Kalau administrasi bulanan seperti listrik itu menjadi tanggung jawab keluarga," katanya menambahkan.

Selama di bawah penguasaan pihak terkait, Posko menyebut rumah Margriet nampak tak terurus, kumuh dan kotor. "Terlihat sangat tak terurus. Kotoran ayam di mana-mana. Keluarga mau masuk saja administrasinya ribet izin sana-sini," kata Posko.

Posko mengakui jika pihak keluarga memang tak menyewa orang untuk membersihkan rumah Margriet. Sebab, prosedur perizinan yang panjang menyebabkan hal itu tak dilakukan. "Izinnya ribet. Jangankan orang lain, keluarga saja mau masuk itu harus izin dulu dan itu sangat ribet."

(mus)