Yvonne: Saya Tak Pernah Lihat Jasad Engeline

Margriet Christina Megawe didampingi anaknya Yvone Megawe dan Christina.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Facebook

VIVA.co.id - Kakak angkat Engeline, Yvonne Caroline Megawe mengaku tak pernah melihat jasad Engeline hingga terakhir dikuburkan. Yvonne mengaku keluarganya sama sekali tak diperkenankan masuk ke ruang jenazah RSUP Sanglah.

Sejak dikabarkan hilang pada 16 Mei lalu, hingga jasadnya ditemukan dan akhirnya dikuburkan di Banyuwangi, Jawa Timur, Yvonne mengaku tak tahu bagaimana jasad adik angkatnya tersebut.

"Sampai saat ini saya tidak pernah melihat jasad terakhir adik saya, karena kami tidak pernah diizinkan melihatnya," kata Yvonne sambil terisak di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Senin, 28 Desember 2015.

Pada persidangan pembunuhan Engeline dengan terdakwa Margriet Christina Megawe itu ia melanjutkan, ia pun tak pernah diberitahu jika adiknya ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. "Saya tidak tahu persis apakah itu betul-betul itu adik saya. Tapi sudah dites DNA, saya yakin itu adik saya," katanya.

Ia bercerita, kala Engeline dikabarkan hilang 16 Mei lalu, ia dikabarkan oleh sahabat ibunya, Rohanna. "Saya dikabarkan oleh Tante Rohanna sekitar pukul 18.00 WITA. Waktu itu disampaikan jika sejak siang Engeline belum pulang ke rumah," kata Yvonne.

Ia langsung berangkat menuju rumah ibunya di Jalan Sedap Malam Nomor 26 Denpasar. Sesampainya di rumah, ia bertemu pembantunya, Agus Tay Hamba May. Ia menanyakan perihal kehilangan Engeline kepada Agus. Kala itu, Margriet baru saja datang mencari Engeline ke tetangga sebelah rumah.

Yvonne mengaku tak masuk ke dalam rumah. Ia berdiri di pekarangan bersama Rohanna dan Agus sambil bertanya ihwal hilangnya Engeline. Pada saat yang sama, ia juga menunggu Margriet yang tengah berganti baju untuk melaporkan kehilangan Engeline kepada pihak kepolisian.

"Saya telepon teman, disarankan lapor dulu ke kepala lingkungan. Saya, mami dan Rohanna langsung melapor ke kepala lingkungan. Disarankan melapor ke polisi," kata Yvonne.

Ia akhirnya memutuskan melapor ke Polsek Denpasar Timur. "Saya lapor ke Polsek Denpasar Timur. Diminta foto terakhir Engeline. Saya berikan waktu kami sekeluarga merayakan ultah mami di restoran pada Maret lalu."

(mus)