Kesaksikan Margriet yang Bertele-tele Jadi Sorotan Hakim

Margriet Christina Megawe hadiri sidang perdana
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Bobby Andalan (Bali)

VIVA.co.id - Engeline dinyatakan hilang pada 16 Mei 2015. Belum diketahui persis bagaimana cerita bocah mungil itu 'hilang'. Namun, Yang pasti, ia ditemukan membusuk di halaman belakang rumahnya dekat kandang ayam.

Saat menjadi saksi untuk terdakwa Agus, ibu angkat Engeline, Margriet Christina Megawe, mengaku pergi mencari Engeline sejak siang hingga malam hari.

"Saya cari Engeline dari siang sampai malam hari. Saya ke luar rumah sekitar pukul 12.00 WITA lebih," kata Margriet kepada majelis hakim, Selasa 12 Januari 2016.

Pertama-tama, kata Margriet, ia mencari Engeline ke rumah tetangga di sebelah kanan, di mana anak tetangga itu merupakan teman bermain Engeline bernama Nova. Di rumah Nova Margriet mengaku tak menemukan Engeline.

Ia lantas pergi ke tetangga di sebelah kiri rumahnya, di mana anaknya juga teman bermain Engeline bernama Najwa. "Di sana saya ketemu ibunya dan Najwa. Dia bilang tidak lihat Engeline," kata Margriet.

Ia lantas pergi lagi ke tetangga lainnya yang bernama Kadek. Di sana, Margriet tak menemukan Engeline. Margriet kemudian kembali ke rumah. Ia mengaku masih melihat Agus tengah berdiri di bawah pohon depan kamarnya.

Margriet mengaku ia lantas pergi ke dapur untuk memasak. "Saya masak nasi dan ikan tuna. Jam 2 saya pergi lagi ke luar cari Engeline ke rumah Nova lagi," kata Margriet.

Namun, tindakan Margriet yang menyempatkan diri memasak itu memancing sorotan hakim. "Kok ini anak hilang ibu masih sempat memasak. Ini apa ini," kata Hakim Edward.

Pada kesempatan itu, Hakim Edward beberapa kali memperingatkan Engeline agar tak berbelit-belit dalam memberikan keterangan.

"Ibu yang berkepentingan di sini, kok membuat kronologisnya saja sulit. Sudah macet-macet. Kita semua berdosa kalau tidak menemukan pembunuh Engeline. Saya tidak mau itu. Kasihan Engeline," kata Hakim Edward.

Menurut Hakim Edward, jawaban Margriet yang tak sesuai dengan pertanyaan menunjukkan jika ia merasa bersalah.

"Setiap saya tanya kok ibu merasa bersalah. Ibu ini saksi di sini. Kita mau menerangkan perbuatan Agus, mumpung dia sudah mengaku menguburkan Engeline," kata Edward.

(ren)