Bantuan untuk Korban Longsor di Sangihe Belum Bisa Dikirim

Sebuah jembatan rusak akibat banjir bandang di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Rabu, 22 Juni 2016.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agustinus Hari

VIVA.co.id - Bantuan makanan dan obat-obatan untuk para korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, belum bisa dikirim akibat cuaca buruk. Bantuan hanya dapat dikirim melalui kapal laut, tetapi otoritas pelabuhan di Manado belum mengizinkan kapal berlayar.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Utara masih menunggu izin dari otoritas pelabuhan di Manado. Bantuan siap dikirim jika cuaca membaik hari ini, Rabu, 22 Juni 2016.

“Kalau Rabu hari ini cuaca membaik, ratusan paket bantuan ini akan segera dikirim. Kendaraan kami sudah siap,” kata Ketua BPBD Sulawesi Utara, Noldy Liow, di Manado.

Dalam kesempatan terpisah, Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, mengimbau warga Kabupaten Kepulauan Sangihe tetap mewaspadai cuaca ekstrem di musim hujan yang disertai angin kencang.

“Pemerintah Provinsi ikut prihatin dengan bencana tanah longsor dan banjir bandang di Sangihe yang terjadi Kelurahan Kolongan Akembawi dan Kolongan Beha, pusat Kota Tahuna serta Pelabuhan Tahuna, Tamako dan Manganitu,” ujar Noldy.

Akibat banjir bandang dan tanah longsor tersebut, kata Gubernur, lebih dari 50 unit rumah penduduk serta beberapa fasilitas umum rusak berat. Warga harus tetap waspada, terutama yang tinggal di lereng gunung dan perbukitan serta pinggiran sungai.

“Kami telah menugaskan Kepala BPBD untuk memonitor perkembangan bencana di semua daerah di Sulut. Juga berkoordinasi dengan para bupati/wali kota se-Sulut, karena Pemerintah Provinsi akan memberikan bantuan tanggap darurat bagi warga yang mengalami musibah bencana,” katanya.

Tiga korban meninggal dalam peristiwa banjir bandang dan tanah longsor itu telah terindentifikasi. Mereka, antara lain, Rilna Akumanis (66 tahun), warga Kelurahan Apengsembeka, Kecamatan Tahuna; Moe Gagaube (46 tahun), warga Kelurahan Apengsembeka, dan Leni Malangsiang (45 tahun), warga Kelurahan Tapuang, Kecamatan Tahuna Timur. Satu korban dikabarkan masih dicari. (ase)