Skenario Membawa Jenazah

Sumber :

VIVAnews - Setelah dieksekusi, jenazah trio bomber Amrozi, Mukhlas dan Imam Samudra tentu harus diserahkan kepada keluarga. Untuk menghindari perhatian publik, kepolisian menurut informasi yang dihimpun VIVAnews telah menyiapkan skenario pengangkutan jenazah, lengkap dengan taktik pengalih perhatian.

Minggu dinihari, 9 November 2008, sekitar pk. 00.15 WIB, tiga kawanan teroris itu telah dieksekusi mati.

Alternatif pertama, jenazah Amrozi dan Mukhlas langsung diterbangkan dari Nusakambangan ke Tenggulun, Lamongan, setelah transit sebentar di kampus Akademi Kepolisian Semarang untuk mengisi bahan bakar.

Mayat Imam Samudra juga akan diterbangkan langsung dari Nusakambangan menuju lapangan udara Pondok Cabe. Dari situ lalu diterbangkan ke landasan heli Kepolisian Daerah Banten, sebelum diangkut dengan kendaraan roda empat ke Masjid Jami Kelurahan Lopang, Kecamatan Serang, untuk disalatkan.

Jika diberangkatkan pukul 06.00 WIB, Minggu, 9 November 2008, dari Nusakambangan, tiga jenazah akan mencapai tujuan masing-masing dalam waktu tiga jam. Sepertinya, skenario ini yang akan diambil karena pada pukul 06.15 WIB, Minggu 9 November 2008, dua helikopter terlihat terbang menuju pulau legendaris ini.

Alternatif kedua, jenazah tiga pengebom yang membunuh 202 orang tak berdosa ini dibawa terlebih dulu dengan helikopter ke Bandara Tunggu Wulung, Cilacap. Dari sini, jasad Amrozi dan Mukhlas diterbangkan ke Bandara Juanda dengan pesawat kecil, lalu diangkut ke Lamongan menggunakan kendaraan beroda empat. Jenazah Imam Samudra, diterbangkan ke Lapangan Udara Pondok Cabe, lalu menggunakan jalur darat ke Serang.

Menurut skenario ketiga, jenazah dibawa melalui jalur darat dari Nusakambangan ke tujuan masing-masing. Alternatif ini tampaknya tak dipakai karena memakan waktu yang kelewat lama. Diduga, ini cuma akan dipakai oleh tim pengalih perhatian, beberapa saat sebelum helikopter yang membawa jenazah tinggal landas.

Tim pengalih perhatian yang pertama diplot berangkat menggunakan dua mobil pengawalan, ambulans dan mobil rombongan, menyeberang dari Dermaga Sodong ke Pelabuhan Wijayapura, lalu meluncur ke Banyumas. Satu jam kemudian, baru berangkat tim kedua.