Paham Radikal Marak, Gubernur Jateng Minta Warga Waspada

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat salat Idul Adha.
Sumber :
  • Viva.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id –  Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melaksanakan salat Idul Adha bersama ratusan warga di Masjid Nur Syekha, Dukuh Kusen, Desa Pesantren, Kecamatan Ulujami, Kabupaten Pemalang, Senin, 12 September 2016. Di hadapan ratusan warga pesisir pantai utara itu, Ganjar mengingatkan agar masyarakat mewaspadai paham radikal yang kini berkembang luas.

"Waspadai paham-paham yang menghancurkan negara. Tiba-tiba saudara kita pergi ke Timur Tengah di sana membom, nyembelih orang, bahkan makam-makam ulama dan nabi kita dihancurkan padahal makam-makam ulama di negara kita sangat dijaga," kata Ganjar.

Gubenur melihat, gerakan kiri kelompok radikal kini sudah menyasar di wilayah pelosok Indonesia, termasuk Jawa Tengah. Sehingga tugas seluruh elemen bisa digalakkan, utamanya di forum-forum ibadah termasuk Idul Adha.

"Maka ayo ikut tangkal gerakan itu. Kita belajar memahami apa itu berkurban. Memimpin pun juga merupakan wujud berkurban, " ujar Ganjar yang saat itu didampingi Bupati Pemalang, Junaedi.

Terkait pelaksanaan salat Id di pelosok Pemalang, Ganjar mengaku sengaja menggelar itu agar bisa bersilaturahmi langsung dengan berbagai kalangan masyarakat.

Di tahun pertama menjabat, politisi berambut putih itu melaksanakan salat id di kawasan Rob Demak, berikutnya di lereng Gunung Slamet Purbalingga, dan kali ini di pesisir pantai Pemalang.

"Saya memang sengaja selalu cari tempat yang tidak dikunjungi pejabat. Biar masyarakat Jateng kebagian, biar gak dikira Jateng itu hanya Semarang saja, " ujarnya.

Setelah melakukan salat Idul Adha, Ganjar ditemani isteri Siti Atiqah juga menyerahkan bantuan hewan kurban satu ekor sapi lokal untuk masyarakat setempat. Ia kemudian melakukan rembuk bareng menyerap aspirasi warga di kantor kelurahan setempat.

(mus)