Dicuri, Alat Pemantau Gunung Api Bromo Diganti Baru

Ilustrasi/Aktivitas warga Bromo saat menggelar ritual Yadnya Kasada Bromo 2016
Sumber :
  • ANTARAFOTO/Prasetia Fauzani

VIVA.co.id – Hilangnya alat pemantau Gunung Bromo yang dipasang di Lautan Pasir, Dusun Cemorolawang Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo pada 18 September 2016 lalu, disikapi dengan cepat oleh tim tanggap darurat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) pusat.

Kepala Pos Pantau Gunung Api Bromo, Achmad Subhan, membenarkan jika alat pemantau gunung Bromo telah raib diambil pencuri. Pos Pantau langsung melaporkan peristiwa tersebut kepada PVMBG pusat yang berada di Bandung, Jawa Barat.

"Sekarang sudah diganti oleh tim tanggap darurat dari PVMBG pusat di Bandung, dipasang sejak empat hari yang lalu," kata Achmad Subhan, Jumat, 7 Oktober 2016.

Dampak dari raibnya alat pemantau Gunung Bromo itu, proses pemantauan aktivitas Gunung Bromo yang menggunakan metode deformasi dan geokimia tidak dapat dilakukan. Tingkat ketelitian pemantauan Gunung Bromo menjadi berkurang dibandingkan dengan periode sebelumnya.

"Kelanjutan data menjadi terganggu karena yang hilang satu alat metode pemantauan. Alat ini untuk pemantauan deformasi Gunung Bromo," kata Achmad.

Pos Pantau Gunung Bromo pun sudah melaporkan peristiwa itu ke Kepolisian Probolinggo untuk mencari siapa pelaku pencurian alat pemantau tersebut. "Sudah kami laporkan ke polisi tapi belum ada kabar terbaru," katanya.

Beberapa alat yang hilang adalah logger tiltmeter ts4200, POE, switch hub 8 port, regular solar panel, moxa serial to utp converter, looger gas sensor CO2, antena broadband, dan DC to DC converter.