Menteri Agama Mengaku Gemetar Baca Puisi di Depan Publik

Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nuvola Gloria

VIVA.co.id – “Sandikala, Sandikala, siang berselang, malam menjelang. Sandikala, mentari hendak sembunyi, rembulan ingin tampakkan diri.”

Itulah sepenggal untaian puisi yang dibacakan oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin, di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu malam 12 Oktober 2016.

Ya, malam tadi merupakan puncak acara Malam Anugerah Hari Puisi Indonesia. Puncak Hari Puisi Indonesia 2016 digelar selama dua hari, 11-12 Oktober 2016.

Lukman tampak gagah naik ke atas panggung dengan balutan pakaian serba hitam. Dengan lantang dan penuh percaya diri, dia melantunkan dua puisi berjudul Sandikala dan Agama serta Konstitusi dan Kita.

?"Sejujurnya, saya gemetar, karena nyaris saya tidak pernah membaca puisi di depan khalayak ramai seperti ini. Ini tentu membuat saya beberapa malam ini sulit tidur," katanya sebelum membacakan puisi Sandikala.

Ia mengaku merasa terhormat mendapatkan kesempatan tersebut. Bahkan, dia ingin kegiatan ini turut didukung oleh pemerintah.

"Saya merasa bersyukur mendapat kehormatan ini. Ini bisa menjadi agenda rutin negara setiap tahun," ujarnya sembari diiringi tepuk tangan penonton.

Puisi kedua dia bacakan sebagai penutup penampilannya.

"Sandikala adalah suatu masa dulu, ketika saya masih kecil. Banyak cerita mistis dan kekuatan magis pada paruh waktu menjelang Maghrib," ungkapnya.

Usai Menteri Lukman, Duta Besar Lebanon untuk Indonesia, Joanna Azzi, berkesempatan membacakan salah satu puisi di hadapan publik.

(ren)