Paduan Suara Undip Borong Emas di Spanyol dan Ceko

Grup Paduan Universitas Diponegoro Semarang menjuarai dua kompetisi di Spanyol dan Ceko.
Sumber :
  • Dokumentasi PSM Undip

VIVA.co.id - Kontingen paduan suara mahasiswa (PSM) wakil Indonesia dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang mengharumkan nama bangsa dalam ajang internasional. Mereka berhasil menyabet dua medali emas dalam ajang bergengsi di dua negara, yakni Spanyol dan Republik Ceko.

Di Spanyol, PSM Undip mengikuti ajang kompetisi bertajuk 5th Canta Al Mar-Festival Coral International 2016. Perlombaan yang berlangsung pada 19-23 Oktober 2016 itu diikuti 49 paduan suara dari 24 negara, di antaranya Italia, Republik Ceko, Jerman, Austria, Swedia, Denmark, dan lain-lain.

Dalam ajang itu, sebanyak 38 penyanyi Undip mengikuti tiga kategori dari total 13 kategori yang dilombakan. Masing-masing, kategori Sacred Acapella Level 1 atau perlombaan dengan tingkat kesulitan tertinggi, Mixed Choir Level 1, dan Folklore Category.

PSM Undip berhasil memboyong dua emas karena menjadi juara satu di kategori berbeda, yakni kategori Sacra Category dan Mixed Categori. Untuk Folklore Category, mereka menempati posisi ketiga.

Pundi-pundi emas untuk wakil Indonesia dalam ajang internasional pun berlanjut. Setelah di Spanyol, mereka kembali meraih prestasi membanggakan dalam lomba betajuk 30th Praga Cantat di Republik Ceko.

Dalam kompetisi itu, mereka berlomba dalam kategori folklore dan mixed choir pada 28 Oktober 2016. Mereka pun lolos ke babak Grand Prix pada 29 Oktober 2016 hingga berhasil mendapat predikat juara umum dengan penghargaan Gold Band Folklore Category serta Gold Band Mixed Choir (2nd place).

Tak hanya juara di masing-masing kategori, sang konduktor, yaitu Jefry F Bode, pun diganjar special prize for outstanding conductor serta special award for the choreography. PSM Undip dinobatkan sebagai juara umum.

Jefry mengatakan, berbagai lagu dibawakan dalam dua ajang itu. Namun tidak hanya lagu berbahasa asing, PSM Undip juga membawakan lagu daerah Indonesia pada kategori folklore di dua negara itu, yaitu Bungong Jeumpa dari Aceh, Soleram dari Riau, dan Ahtoi Porosh dari  Dayak.

Jefry mengaku kemenangan luar biasa grupnya dalam dua ajang di negara sekaligus itu didapatkan dengan latihan keras. Namun kuncinya adalah tetap menjaga semangat agar penampilan bisa terus konsisten.

"Kita latihan seperti biasa setiap hari. Kadang cara latihannya harus diatur biar enggak bosen. Tapi kemenangan itu adalah hasil dari usaha semua anggota kontingen PSM Undip," katanya ketika ditemui wartawan di Semarang pada Senin, 7 November 2016.

Agnes Prabani Irma Prasetyarini, seorang anggota PSM Undip, mengaku bangga dengan hasil yang ditorehkan grupnya dalam dua ajang internasonal itu. Mahasiswi Fakultas Hukum itu menyatakan latihan yang dijalankan menghadapi kegiatan besar itu sekira satu tahun.

"Kita juga selalu berlatih di tengah kesibukan berkuliah. Yang pasti hasil tak pernah mengkhianati usaha," ujar Agnes.