Kapolri Akui Paling Khawatirkan Pelaku Tunggal Teror Bom

Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bayu Nugraha

VIVA.co.id - Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Polisi Tito Karnavian, berharap perayaan Natal dan Tahun Baru aman setelah Densus 88 Antiteror menangkap sejumlah terduga teroris di beberapa lokasi di pada Rabu, 21 Desember 2016.

"Insya Allah dengan adanya penangkapan ini Natal dan Tahun Baru aman," kata Tito kepada wartawan di Jakarta pada Rabu malam, 21 Desember 2016.

Menurut Tito, ancaman terorisme ada dua macam yakni melalui jaringan maupun secara lone wolf (pelaku tunggal). "Kalau jaringan itu sudah kita jajaki dari dulu, dan kelompoknya sampai sel-sel kecilnya sebagian besar sudah terdeteksi," ujarnya.

Tetapi dari jaringan itu ada yang berusaha menghindari deteksi intelijen dengan menggunakan metode tertentu, termasuk sistem komunikasi mereka. Ada di antara mereka yang lolos dari deteksi intelijen, seperti pelaku peledakan bom di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta, pada 14 Januari 2016.

Begitu juga pelaku peledakan bom di sebuah gereja di Samarinda, Kalimantan Timur, pada 13 November 2016, dan di Markas Polres Surakarta, Jawa Tengah, pada 5 Juli 2016. “Tapi ada sebagian besar berhasil dicegah, seperti sekarang ini," ujar Tito.

Ia pun berharap dengan penangkapan itu akan memberikan efek bagi jaringan teroris. Polisi terus memburu para kelompok teroris. “Saya perintahkan kembangkan sampai sel-sel kecil," ujarnya.

Tito mengkhawatirkan aksi teror dalam bentuk lone wolf atau pelaku tunggal. "Yang agak rawan adalah yang lone wolf. Ini yang belajar sendiri dari internet, radikalisasi sendiri, kemudian melakukan operasi sendiri. Memang jarang terjadi, dan impact-nya (dampak) kecil," ujarnya.