BNPB Ungkap Penyebab Longsor Ponorogo

Pencarian Korban Bencana Longsor di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA.co.id – Sebanyak puluhan korban longsor masih belum ditemukan dalam peristiwa yang terjadi di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Di antara korban yang belum ditemukan, ada dua balita berusia lima bulan dan empat tahun.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, penyebab longsor adalah murni karena faktor alam. Ia menyebut hujan dengan intensitas tinggi pada tiga hari terakhir membuat retakan terisi air. Akibatnya material di dalam retakan melunak dan memaksa tanah amblas. Selain itu, faktor yang mendukung longsor adalah curamnya lereng mencapai 35 persen dan tinggi tebing mencapai 100 meter.

"Lokasi longsor berupa perbukitan karst. Karst termasuk kategori kerentanan terhadap longsor sedang, kecuali ada retakan. Sedangkan tiga minggu lalu sudah terjadi retakan dan memicu terjadinya longsor, ditambah hujan lebat," kata Sutopo, di Jakarta, Minggu, 2 April 2017.

Ia menambahkan panjang material longsoran sendiri mencapai 800 meter dan setinggi 20 meter . Dari aspek manajemen, lahan di lereng tersebut banyak ditanamani tumbuhan semusim. "Sementara kawasan yang terkena longsor mencakup 15 hektare," kata dia.

Data BNPB menunjukkan, dari sekitar 35 kepala keluarga atau sebanyak 128 jiwa terdampak, 100 jiwa dinyatakan selamat dan 28 jiwa dilaporkan masih tertimbun longsor. Sebanyak 17 orang luka-luka dan sudah dirawat di Puskesmas Pulung. (ren)