Salat Id Tarekat Syattariyah Padang Hanya Diikuti 17 Orang
- VIVA.co.id/Andri Mardiansyah
VIVA.co.id - Jemaah tarekat Syattariah yang berbasis di Sumatera Barat berlebaran Idul Fitri pada Senin, 26 Juni 2017. Satu Syawal 1438 Hijriah bagi tarekat Syattariah sehari setelah Lebaran mayoritas muslim Indonesia berdasarkan keputusan pemerintah yang menetapkan pada 25 Juni.
Jemaah tarekat Syattariah diklaim cukup banyak di Sumatera Barat. Namun paling banyak memang di Padang Pariaman yang disebut mencapai 70 persen dari total populasi kabupaten itu.
Selain di Padang Pariaman, jemaah tarekat Syattariah di Purus Kebun, Kota Padang, juga melaksanakan salat Id hari ini. Kota Padang termasuk salah satu basis pengikut Syattariah di Sumatera Barat.
Salat Idul Fitri jemaah Syattariah di Padang dipusatkan di Masjid Nurul Huda. Berbeda dengan di Padang Pariaman yang cukup ramai, salat Id di Masjid Nurul Huda hanya diikuti 17 orang. Soalnya, kata tokoh Syattariah setempat, sebagian warga pulang kampung ke Padang Pariaman.
Namun, menurut Bainullah Tuanku Elok, guru Syattariyah di Masjid Nurul Huda, salat Id yang hany diikuti beberapa orang itu tak mengurangi kekhidmatan salat.
Bainullah menjelaskan, tarekat Syattariah menetapkan 1 Syawal 1348 Hijriah berdasarkan hasil pengamatan terhadap hilal (bulan sabit sebagai penanda awal bulan baru) yang kemudian diputuskan dalam sidang isbat. Para ulamanya mengamati hilal atau dalam bahasa lokal disebut menilik bulan di kawasan pantai Ulakan dan di Koto Tuo Muko-Muko pada Minggu sore, 25 Juni.
"Hilal baru kelihatan kemarin sore. Kalau jumlah (hari) puasa, tahun ini kita berpuasa selama 29 hari," kata Bainullah ketika ditemui wartawan di Masjid Nurul Huda.
Sebelum melaksanakan salat Id, diawali tausiah dan dilanjutkan takbir. Setelah itu barulah diakhiri dengan khotbah menggunakan berbahasa Arab. Sama seperti di daerah lain, jemaah Syattariah juga bersalam-salaman dan silaturahmi usai salat Id.
Bertindak sebagai imam di masjid ini adalah Bainullah Tuanku Elok selaku guru besar tarekat Syattariah Padang, sementara khatibnya Labai Am.