Pewaris Takhta Sultan Palembang Sudah Ditentukan, Siapa?

Raden Muhammad Fauwaz Diraja, putra Sultan Mahmud Badaruddin III, dalam pemakaman ayahnya di pemakaman Kesultanan Palembang di kawah Tungkurep, kawasan Bombaru, pada Jumat, 9 September 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aji YK Putra

VIVA.co.id - Pewaris takhta Kesultanan Palembang Darussalam sebenarnya sudah ditentukan pada tahun 2010, jauh sebelum Sultan Mahmud Badaruddin III wafat pada Jumat, 9 September 2017.

Sang pewaris takhta adalah putra mahkota Raden Muhammad Fauwaz Diraja. Ayahnya telah mewariskan takhta itu kepadanya sebagai Sultan Mahmud Badaruddin IV. Namun pengukuhannya belum digelar karena waktu itu ayahnya yang bernama Muhammad Sjafei Prabu Diradja masih hidup.

"Saya diberikan gelar Sultan Mahmud Badaruddin VI Jaya Wikrama. Memang pada waktu itu belum dikukuhkan; nanti dalam waktu dekat baru dikukuhkan," kata Fauwaz kepada wartawan saat pemakaman jenazah ayahnya di kompleks pemakaman Kesultanan Palembang di kawah Tungkurep, kawasan Bombaru, Palembang.

Fauwaz mengaku hanya mendapatkan satu amanat penting dari ayahnya jika kelak resmi menggantikannya sebagai Sultan. "Beliau hanya menitipkan kepada saya untuk tetap menjaga adat istiadat Kerajaan Palembang Darussalam," ujarnya.

Tak ada firasat

Sultan Mahmud Badaruddin III Prabu Diradja Palembang wafat setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Charitas Palembang, Sumatera Selatan, pada Kamis malam, 7 September 2017.

Otoritas Kesultanan Palembang baru memublikasikan kabar duka itu pada Jumat pagi menjelang siang, setelah jenazah Sultan hendak disalatkan di Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin II.

Keluarga tak memiliki firasat buruk sebelum Sultan meninggal. Sebab selama setahun terakhir Sultan tidak pernah mengalami sakit berat. Namun pada Kamis malam itu, setelah menghadiri pisah-sambut Kepala Polda Sumatera Selatan di Istana Gubernur Griya Agung Palembang, Sultan tiba-tiba mengeluh sakit di bagian dada dan langsung duduk. Sultan segera berbaring dan mengelah napas.

"Waktu itu napas Sultan sudah berat. Setelah diperiksa di rumah, sudah wafat," kata Fauwaz.

Sultan Mahmud Badaruddin III meninggal dunia di usia 67 tahun. Dia meninggalkan seorang istri dan tiga anak serta tiga belas cucu. Dia dikenal sebagai sosok yang berkepribadian sederhana, pendiam, dan istikamah dalam menyikapi masalah budaya dan sejarah anak bangsa, terutama sejarah Kesultanan Palembang.

Sultan adalah pensiunan anggota Polri dengan pangkat terakhir komisaris besar polisi. Almarhum bertugas terakhir sebagai Kepala Biro Binamitra Polda Sumatera Selatan. Setelah pensiun pada 2009, dia menjadi anggota DPRD Sumatera Selatan pada 2014.