Terdengar Suara Retak sebelum Beton Tol Pasuruan Ambruk

Proyek tol Pasuruan-Probolinggo ambruk pada Minggu, 29 Oktober 2017.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Nur Faishal.

VIVA – Seorang pekerja sekaligus saksi mata bernama Saiful memastikan tak ada yang tak beres sebelum girder atau balok beton penyangga jembatan Tol Pasuruan-Probolinggo ambruk pada Minggu, 29 Oktober 2017.

Waktu itu, kata Saiful, para pekerja sedang mengerjakan pemasangan empat girder di lokasi Desa Cukurgondang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan. Semua balok beton tampak baik, dan pemasangan tiga beton pertama berhasil sesuai skenario.

Tetapi sesuatu yang tak beres pada balok beton keempat, berlangsung cepat, hanya hitungan detik. Terdengar suara retak cukup kuat, lalu beton keempat miring ke arah barat, menyenggol beton beton ketiga, kemudian ambruk dan menimpa tiga pekerja. Satu orang tewas dan dua lainnya luka-luka.

Saiful, yang bertugas mengelas bagian-bagian besi, meyakinkan semua baik-baik saja dan sesuai prosedur sebelum kecelakaan itu. “Semua bagus kondisinya. (balok beton) satu sampai tiga itu berhasil semua. Lalu ada suara retak-retak, miring, dan kebalik ke arah barat,” katanya dalam perbincangan dengan tvOne pada Senin pagi, 30 Oktober 2017.

Menurutnya, ada 17-20 pekerja di lokasi saat peristiwa itu. Namun tiga di antara mereka memang tak sempat menghindar, dan seorang tertimpa hingga tewas. Dia belum mengetahui penyebab beton keempat itu ambruk meski prosedur pengerjaannya sama dengan yang lain.

Manajemen PT Waskita Karya (Tbk) berjanji bertanggung jawab atas musibah kecelakaan kerja pada pengerjaan proyek Tol Pasuruan-Probolinggo di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, itu. Santunan diberikan, pendidikan anak korban ditanggung.

Empat girder atau balok penyangga jembatan Tol Pasuruan-Probolinggo di Desa Cukurgondang ambruk saat proses pemasangan. Reruntuhan balok menimpa tiga pekerja dan empat unit kendaraan bermotor. Seorang pekerja tewas bernama Heri Sunandar, dua lain luka berat ialah Sugiono dan Nurdin.