Densus 88 akan ke Filipina Temui Istri Petinggi Teroris

Ilustrasi-Kepolisian bersiaga di salah satu lokasi penggeledahan Densus 88 Antiteror beberapa waktu lalu
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

VIVA – Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri akan menuju Filipina untuk mendalami informasi terkait penangkapan seorang warga negara Indonesia.

WNI bernama Minhati Madrais (36 tahun) asal Bekasi, Jawa Barat, itu disebut-sebut merupakan istri dari pimpinan kelompok bersenjata, Omar Khayam Maute, yang tewas dalam operasi militer Filipina.

"Lebih cepat (pendalaman informasi) lebih bagus. Kemungkinan paling cepat minggu depan (ke Filipina)," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto, Senin, 6 November 2017.

Menurut Setyo, tim Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh mengenai keterlibatan Minhati Madrais dalam aktivitas bersenjata di Marawi Filipjna.

Sejauh ini kepolisian belum bisa memastikan mengapa ada WNI yang terlibat dalam aktivitas bersenjata di Marawi. Ia menduga, keberangkatan mereka melalui jalur rahasia.

"Mereka pasti melalui jalur tikus, atau kalau melalui jalur resmi tidak akan mengatakan saya akan ke Marawi," katanya.

Untuk informasi awal diketahui Minhati Madrais masuk ke Filipina pada tahun 2015 berdasarkan tanggal di paspor. Namun Setyo berkeyakinan perempuan asal Medan itu telah lebih lama tinggal di Filipina.

"Ini logika saja, kalau masuk 2015 terus sudah punya anak 6 itu kan enggak mungkin. Pasti sudah lama," katanya.

Minhati Madrais sebelumnya tertangkap pada Minggu, 5 November 2017 sekira pukul 09.30 waktu setempat di Provinsi Lanao Del Norte, Filipina.

Saat diamankan, istri petinggi kelompok bersenjata Filipina itu sedang bersama enam anaknya dan menyimpan sejumlah bahan peledak. Kini ia masih menjalani pemeriksaan intensif kepolisian Filipina. (one)