Al-Khaththath: Peserta Reuni 212 Jutaan, Itung Aja Sendiri

Reuni Akbar 212 di Monas pada 2 Desember 2017.
Sumber :
  • REUTERS/Beawiharta

VIVA – Reuni Akbar 212 masih jadi perbincangan hangat di masyarakat. Salah satu topiknya mengenai penyebutan “reuni,” yang seolah-olah peserta yang mengikuti jalannya acara telah menempuh pendidikan di sekolah.

Ini yang dibahas dalam program talkshow Indonesia Lawyers Club (ILC), “212: Perlukah Reuni” yang disiarkan malam ini di tvOne. Mengenai hal itu, Sekretaris Panitia Reuni Akbar 212, Muhammad Al-Khaththath, angkat bicara. Menurut dia, mereka yang bereuni memang masih 'sekolah'.

"Ada yang mengatakan, ‘Kok reuni, memang sekolah?’ Alam ini memang sekolah, belajar tidak hanya di sekolahan. Ada pepatah mengatakan, 'Ibu itu sekolah pertama.’ Jadikan sekolah untuk menujukkan kesatuan dan persatuan umat untuk bangsa Indonesia," ujar Al-Khaththath di ILC, Selasa, 5 Desember 2017.

Perdebatan lain mengenai jumlah peserta. Mereka yang setuju menyebutnya sampai 7 juta, sementara yang lain menyebut peserta hanya ratusan ribu. Al-Khaththath pun memberi jawaban soal ini.

"Yang pasti Monas penuh, jumlahnya jutaan orang. Kalau enggak percaya, hitung sendiri," katanya.

Al-Khaththath kembali menjelaskan, acara reuni akbar 212 telah lama terpikir. Bahkan saat dia pergi ke Tanah Suci dan berbincang dengan Habib Riziq Syihab. Acara tersebut juga diadakan guna memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW.

"Bedanya reuni kemarin dengan 212 dahulu. Dulu Jumat terbesar, kemarin (sholat) subuh (jamaah) terbesar, saya tidak  mengatakan sedunia, paling tidak di Indonesia," ujarnya. (ren)