Gowes di Kota Tua, PDIP Ingin Rasakan Jakarta Era Dulu

Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga
Sumber :
  • DPP PDIP

VIVA – DPP PDI Perjuangan kembali menggelar kegiatan gowes atau bersepeda santai. Kali ini yang dituju adalah kawasan Kota Tua, Jakarta. Yang ingin dicapai, adalah belajar sejarah Jakarta di awal-awal berdirinya.

Kali ini, kegiatan tersebut bersamaan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober lalu, sekaligus menyambut Hari Pahlawan 10 November mendatang.  

Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Pemuda dan Olahraga, Eriko Sotarduga, mengatakan pihaknya sengaja memilih kawasan Kota Tua sebagai lokasi gowes karena identik dengan sejarah Jakarta. Pada masa kolonial Belanda di tahun 1600-an, wilayah yang dulunya bernama Batavia ini merupakan salah satu titik perdagangan Kerajaan Sunda.

Di Pelabuhan Sunda Kelapa atau Kota Tua inilah, Persatuan Perusahaan Hindia Timur Belanda atau Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) mengendalikan perdagangan, politik hingga kekuasaan militer di bumi Nusantara. Dia berharap, lewat gowes dapat membawa peserta untuk mengenang peradaban Kota Jakarta yang pada masa lampau.

“Jadi, kita rasakan bagaimana rasanya pada zaman dulu ini menjadi pusat kehidupan di Kota Jayakarta atau Kota Batavia yang dikenal sekarang sebagai Kota Jakarta,” kata Eriko di dalam keterangannya, Minggu 7 Novemer 2021. 

Diikuti Kader dan Simpatisan

Adapun kegiatan gowes diikuti oleh ratusan peserta yang merupakan kader, simpatisan PDI Perjuangan dan masyarakat umum. Panjang lintasannya sekitar 6,5 kilometer diawali dari kawasan Kota Tua menuju Jalan Hayam Wuruk, dan berputar arah ke Jalan Gajah Mada untuk kembali ke titik pemberangkatan.

“Kami pastikan acara tetap menjaga protokol kesehatan COVID-19, seperti memakai masker dan menjaga jarak. Kami tidak boleh lengah sekalipun sudah divaksin,” ujar pria yang juga Anggota DPR RI ini. 

Eriko bilang, gowes dan berkeliling kawasan Kota Tua ini digelar tidak hanya untuk kebutuhan jasmani saja, tapi rohani. Selain itu, Eriko memandang, kegiatan partai politik tidak melulu yang sifatnya jauh dari telinga publik atau dimengeri para elite saja.

Lewat menjelejahi tempat bersejarah, banyak makna yang bisa dipetik dan kemudian direnungi di era kekiniaan. 

“Banyak sekarang yang menilai bahwa partai politik itu berpikir kekuasaan saja, hanya berpikir untuk menjadi gubernur, wali kota dan bupati, anggota DPR dan DPRD,” ucapnya.

“Padahal tidak seperti itu. Politik itu adalah suci, kalau meminjam istilah dari Pak Sabam Sirait, bahwa politik itu berkuasa untuk bermanfaat bagi masyarakat,” sambungnya.

Sementara itu Ketua DPC PDI Perjuangan Jakarta Barat, Siegfrida Lauw, mengatakan kesadaran kegiatan gowes kali ini sekaligus untuk mengingatkan masyarakat bahwa di masa pandemi COVID-19 kesehatan adalah hal utama. 

Selain menjaga imunitas tubuh, sosialiasi mengenai olahrga juga perlu dikampanyekan kepada masyarakat luas. 

“Kami ingin bangun kesadaran bersama masyarakat, untuk menikmati kehidupan yang sudah diberikan oleh Yang Maha Kuasa agar menjadi lebih sehat dan lebih baik. Jadi, tidak hanya memikirkan soal kekuasaan, tapi bersama-sama untuk memajukan bangsa ini,” kata dia.