Dinilai Cocok Duet dengan Ganjar, Erick Thohir Dominasi Sentimen Positif di Medsos

Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Sumber :
  • Kementerian BUMN

VIVA Politik – Platform monitoring dan analisa media sosial, Cakradata mengungkapkan Menteri BUMN Erick Thohir menjadi calon wakil presiden (cawapres) paling banyak menuai sentimen positif di media sosial dan online ketimbang para pesaingnya.

Terekam oleh hasil monitoring dan analisa Cakradata, sentimen positif tertinggi dimiliki menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi tersebut dibandingkan dengan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hal ini membuat Erick Thohir cocok bersanding dengan calon presiden (capres) Ganjar Pranowo yang juga banyak menerima sentimen positif dari para warganet. Berdasarkan data, Erick Thohir memiliki skor sentimen sebesar 44.081, sedangkan Ridwan Kamil berada di tempat ke dua dan AHY di tempat ke tiga. Masing-masing memiliki skor sentimen sebesar 40.995 dan 31.259.

Setelah dibedah, Erick Thohir tokoh pemimpin yang paling banyak menerima sentimen positif dari netizen Indonesia. Dari skor sentimen Erick Thohir sebesar 44.081, 28.629 di antaranya adalah sentiment positif sedangkan sentiment netral sebesar 11.118 dan negatif di angka 4.334. 

Berbeda dengan Ridwan Kamil dan AHY yang didominasi oleh sentiment negatif dari warganet. Dari skor 40.995 yang dimiliki oleh Ridwan Kamil, 17.561 di antaranya adalah sentiment negatif. 

Sedangkan AHY memiliki sentiment negatif yang lebih besar yakni 20.919 dari 31.359 total sentimen media sosial dan media online. Kemudian di deretan capres, Ganjar Pranowo paling tinggi mendapatkan sentimen positif dari warganet.

Dari total 97.336 skor sentimen yang diterima Ganjar, 67.795 di antaranya merupakan sentimen positif. Di sentiment negatif Ganjar hanya menerima skor 1.099 dan sisanya adalah sentimen yang bersifat netral.

Perlu diektahui, penelitian yang dilakukan Cakradata didapat dari percakapan publik melalui kanal Twitter, Instagram, Youtube, Facebook, news, dan blog di Indonesia. Pengumpulan datanya diambil dari bulan Oktober-Desember 2022.