Siapa Puti Guntur Pendamping Gus Ipul?

Puti Guntur Soekarno (kanan)
Sumber :
  • Antara/ Andika Wahyu

VIVA – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP akhirnya menetapkan Puti Guntur Soekarno Putri sebagai calon wakil gubernur Jawa Timur yang dipasangkan dengan Saifullah Yusuf alias Gus Ipul.

Puti diajukan sebagai pengganti Abdullah Azwar Anas, setelah dia mengundurkan diri sebagai bakal calon wakil gubernur pada 6 Januari 2018. Nama Puti diputuskan di detik-detik terakhir, Rabu, 10 Januari, hari terakhir pendaftaran pasangan calon di Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur.

Kabar nama Puti dinominasikan sebagai pengganti Azwar Anas sebenarnya sudah beredar di kalangan wartawan tiga hari sebelum ditetapkan. Reputasinya tak begitu dikenal publik, hanya nama belakangnya yang menjadi petunjuk bahwa sosoknya bukan sembarangan.

Nama lengkapnya Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarnoputri, namun kerap disingkat Puti Guntur Soekarno. Dia adalah cucu Proklamator dan Presiden pertama Indonesia, Sukarno, dari anak pertamanya Guntur Soekarnoputra. Ibunda Puti, Henny Emilia Hendayani, disebut memiliki keturunan kerajaan Galuh (tahun 669 M) dengan ibu kota di daerah Kawali, sekarang wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.

Puti ialah kader PDIP yang menjabat anggota DPR RI periode 2009-2014 dan 2014-2019 dari daerah pemilihan Kabupaten Ciamis, Kabupaten Kuningan, dan Kota Banjar di Jawa Barat. Wanita yang lahir di Jakarta pada 26 Juni 1971 itu juga menjabat Wakil Ketua Yayasan Fatmawati dan Ketua Yayasan Wildan.

Dia terjun ke politik dengan menjadi kader PDIP setelah menempuh pendidikan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik pada Universitas Indonesia. Dia tercatat juga menjadi juru bicara kampanye Pemilu Presiden tahun 2009 untuk pasangan calon Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto di wilayah Jawa Barat dan Bengkulu.

Puti sempat masuk dalam daftar bakal calon gubernur/wakil gubernur Jawa Barat dari PDIP untuk Pilkada tahun 2018. Namun nasibnya berubah, ditunjuk sebagai calon wakil gubernur Jawa Timur, setelah pengunduran diri Azwar Anas. (mus)