Gubernur BI Banggakan Inflasi Terkendali 5 Tahun Terakhir

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Sumber :
  • Arrijal Rachman/VIVA.co.id.

VIVA – Bank Indonesia mengklaim inflasi terkendali sejak 5 tahun terakhir. Sebab, laju inflasi cenderung mengalami penurunan dari yang sebesar 8,3 persen pada 2013, menjadi sebesar 3,3 persen pada 2018, dan pada 2020 diproyeksi bisa mencapai 3,0 persen.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyatakan, keberhasilan mengendalikan inflasi tersebut tidak lepas dari kuatnya sinergi antara Bank Indonesia, pemerintah pusat maupun daerah, dalam koordinasi Tim Pengendali Inflasi baik di pusat maupun daerah.

"Kedekatan kami dalam rapat koordinasi TPI (Tim Pengendali Inflasi) pusat maupun daerah ke depan kita perlu pererat koordinasi ini agar inflasi semakin rendah," ujar Perry dalam sambutannya pada acara Sarasehan Nasional sebagai rangkaian Rakornas TPID 2018, di Gedung BI, Jakarta, Rabu malam 25 Juli 2018.

Perry menegaskan, inflais rendah menjadi kunci bagaimana pemerintah maupun BI mampu tingkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Sehingga, tidak hanya sebagai bagian dari pendorong pertumbuhan ekonomi.

"Dalam konteks ini pengendalian inflasi perlu kita cemati tantangan-tanganan yang ada. Misalnya risiko global meningkat, harga pangan tinggi, maka di kita harus mampu bergandengan tangan dan sinergi mengatasi permasalahan itu untuk kendalikan inflasi kita," ungkapnya.

Demi menghadapi berbagai tantangan menjaga inflasi tersebut, Perry menegaskan, pemerintah harus mampu untuk selalu menjaga ketersediaan pasokan pangan. Baik dengan cara terus mempertahankan produktivitas maupun membangun infrastruktur agar pendisitribusian pasokan terjaga.

"Perdagangan daerah yang sudah kami cita-citakan lama perlu direalisasikan. Saya mencatat sejumlah daerah sudah menjalin kerja sama perdagangan dalam mendorong ketersediaan pasokan untuk pengendalian inflasi," tegasnya.

Selain itu, kata dia, penguatan kelembagaan TPI di daerah dan pusat juga perlu terus dilakukan, sehingga perlu adanya sinergi yang juga harus didukung suatu tata kelola dan landasan hukum yang jelas termasuk ketersediaan anggaran.

"Yang penting bagaimana kita memanfaatakan keuangan dan ekonomi digital dalam kendalikan inflasi ini. Tidak hanya pemasaran online tapi juga dalam peningkatan produksi, pasokan, maupun meningkatkan ekonomi kita, khususnya UMKM," ujarnya.

Dia menegaskan, BI akan menjalin koordinasi dengan pemerintah daerah maupun pusat serta menjaga keeratan sinerginya. Koordinasi tersebut, dikatakannya tidak hanya mengendalikan inflasi, tapi berbagai aspek untuk bagaimana menjalin sinergi dorong devisa pariwisata yang bisa cepat dorong ekonomi Indonesia. 

"Dengan mendorong 10 destinasi dan objek wisata bisa menghasilkan kita sinergi juga bagaimana dorong produk unggulan kita dengan mengurangi kesenjangan di pusat dan daerah. Kita juga memanfaatkan ekonomi digital dan menumbuhkan ekonomi dengan memperbesar UMKM dan menciptakan lapangan kerja," paparnya.