Lunasi Utang Credit Suisse, Beban Keuangan Bumi Minerals Turun Drastis

Kegiatan penambangan Bumi Resources Minerals, anak usaha Bumi Resources.
Sumber :
  • Bumi Resources Minerals

VIVA – PT Bumi Resources Minerals Tbk menyatakan, penyelesaian divestasi 51 persen saham di PT Dairi Prima Mineral (DPM) kepada NFC China menunjukkan kemampuan perseroan merangkul mitra. Dengan kemampuan keuangan yang kuat, di masa depan perseroan dapat melakukan pengembangan proyek seng dan timah hitam.

Direktur dan Investor Relations Bumi Resources Minerals, Herwin Hidayat, mengatakan, NFC juga akan bertindak sebagai kontraktor engineering, procurement, dan construction atas proyek perseroan tersebut. 

"Kami juga menyampaikan laporan neraca keuangan perusahaan yang cukup sehat dengan rasio pinjaman terhadap modal (bersih) sebesar 0,06 kali dengan telah dilunasinya pinjaman dari Credit Suisse," ujar Herwin dalam keterangan tertulisnya, Selasa 30 Oktober 2018. 

Herwin menambahkan, beban bunga dan keuangan perusahaan juga telah berkurang signifikan dengan telah dilunasinya pinjaman tersebut. "Beban bunga dan keuangan berkurang 99 persen dari 2017 ke 2018," tuturnya.

Direktur dan Chief Operating Officer, Bumi Resources Minerals, Suseno Kramadibrata, menjelaskan, dana hasil penjualan 51 persen saham perseroan di DPM kepada NFC juga menambah posisi kas internal perusahaan.

"Sehingga memungkinkan kami untuk memulai pekerjaan konstruksi di PT Citra Palu Minerals (CPM) dan DPM," kata dia. 

Suseno berharap untuk bisa memulai produksi di CPM sebanyak 75.000 ton bijih per tahun pada semester kedua 2020. Produksi tersebut diharapkan naik menjadi 300.000 ton bijih per tahun untuk 2021 dan menjadi 600.000 ton bijih per tahun pada 2022.
 
Selain itu, perseroan berencana untuk dapat memulai produksi di DPM sebanyak 250.000-500.000 ton bijih per tahun pada 2021. Produksi ini diharapkan dapat meningkat menjadi 500.000–1.000.000 ton bijih per tahun pada 2022.