RI Surplus Dagang 27 Bulan Berturut-turut, Juli 2022 US$4,23 Miliar
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa pada Juli 2022, neraca perdagangan Indonesia masih mengalami surplus mencapai sebesar US$4,23 miliar.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto menjelaskan, capaian itu didapat dari total ekspor Indonesia pada Juli 2022 yang mencapai sebesar US$25,57 miliar.
"Serta impor Juli 2022 yakni sebesar US$21,35 miliar," kata Setianto dalam telekonferensi, Senin, 15 Agustus 2022.
"Jadi selama 27 bulan berturut-turut neraca perdagangan Indonesia selalu surplus," ujarnya.
Setianto menjelaskan, meskipun secara year-on-year (yoy) naik 32 persen, namun capaian ekspor Juli 2022 itu tercatat turun 2,2 persen month-to-month (mtm) dibandingkan Juni 2022. Penurunan itu terjadi pada sektor migas sebesar 11,24 persen menjadi US$1,38 miliar dan sektor non-migas sebesar 1,64 persen menjadi US$24,20 miliar
"Jika dilihat dari penurunan (ekspor), itu terjadi akibat turunnya komoditas migas yang turun 11,24 persen dibandingkan bulan lalu," ujar Setianto.
Dia menambahkan, penurunan ekspor migas utamanya disumbang oleh penurunan nilai ekspor minyak mentah sebesar 60,06 persen month-to-month, serta penurunan volume ekspor minyak mentah yang mencapai 60,82 persen month-to-month.
Kemudian, penurunan ekspor non-migas sebesar 1,64 persen utamanya disebabkan oleh penurunan ekspor besi dan baja sebesar 11,51 persen month-to-month, timah dan barang dari padanya turun 54,02 persen (mtm).
Selain itu, ada pula penurunan ekspor nikel dan barang dari padanya yang turun 15,53 persen month-to-month, serta kapal perahu dan struktur terapung dengan penurunan mencapai 82,30 persen (mtm).
"Sementara ekspor kumulatif Januari-Juli 2022 meningkat 36,36 persen secara year-on-year (yoy) mencapai US$166,70 miliar, dibandingkan periode Januari-Juli 2021 yang hanya sebesar US$122,25 miliar," ujarnya.