Harga Minyak Dunia Anjlok, Malaysia Ubah Kebijakan
- REUTERS/Hugh Gentry
VIVA.co.id - Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, menyampaikan akan mengumumkan perubahan kebijakan, termasuk kemungkinan revisi anggaran besok pagi, Selasa 20 Januari 2015.
Hal ini dilakukan untuk membantu penyesuaian Malaysia pada dampak pengurangan pemasukan minyak dan gas, karena anjloknya harga
"Besok pagi, saya akan mengumumkan penyesuaian yang dibutuhkan. Intervensi yang dibutuhkan dalam skenario perlunya tindakan lebih proaktif," ujar Najib. Demikian mengutip dari Straitstimes, Senin 19 Januari 2015.
Sebagai informasi, anggaran 2015 Malaysia, yang dipublikasikan pada Oktober 2014 lalu, disusun dengan asumsi harga minyak akan bertahan di US$100 per barel. Namun, kini harga minyak mentah telah jatuh lebih dari setengahnya.
Para analis berpendapat, pemerintah Malaysia perlu mengurangi proyeksi pertumbuhannya, karena asumsi tidak realistis akan membawa kenaikan tinggi pada rasio utang terhadap GDP negeri jiran tersebut.
Pemerintah Malaysia pun memproyeksi pertumbuhan 5,0-6,0 persen untuk tahun ini. Sementara itu, proyeksi pasar hanya sekitar empat persen.
Ada pun, ringgit Malaysia merupakan mata uang negara berkembang Asia dengan performa terburuk di 2014.
Baca juga:
(asp)