Rasio Kredit Bermasalah BNI Meningkat

Bank BNI
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengumumkan realisasi penyaluran kredit hingga akhir Juni 2016 tumbuh moderat (year on year) sebesar 23,7 persen, atau naik menjadi Rp357,22 triliun dari Rp288,72 triliun. Namun, di antara kenaikan angka penyaluran kredit tersebut, angka Non Performing Loan (NPL) atau kredit bermasalah juga meningkat.

Direktur Keuangan BNI, Rico Rizal Budidarmo, mengatakan, NPL BNI naik menjadi 3,1 persen. "Kalau kita lihat Desember 2015 sebesar 2,7 persen. Nanti pada semester II mudah-mudahan ada perbaikan khusus di rasio NPL," ujar Rico di kantor pusat BNI Jakarta pada Jumat, 22 Juli 2016.

Sejalan dengan Rico, Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni juga mengamati tren NPL yang meningkat. Dia berharap, tren NPL ini berangsur turun saat memasuki semester II-2016. "Dari data yang ada, 3,1 persen ini angka NPL tertinggi. Kami berharap ke depan semakin turun," ucapnya.

BNI telah dan sedang berupaya untuk menurunkan nilai NPL ini. Salah satunya dengan meneliti data kredit yang ada dan secara strategis menerapkan kebijakan konservatif serta proaktif.

"Sekiranya kredit yang memburuk, kami segera restrating (sebagai tindakan konservatif), proaktifnya kami membuat cadangan lebih tinggi," tuturnya.