Korban Berjatuhan Akibat Harga Pemain Bola yang Tak Masuk Akal

Striker Inter Milan, Mauro Icardi dan Striker Juventus, Paulo Dybala.
Sumber :
  • Calciomercato

VIVA – Harga jual pemain sepakbola dunia kini semakin tinggi. Uang triliunan rupiah seolah menjadi hal wajar dikeluarkan oleh klub-klub di Eropa hanya untuk membeli seorang pemain.

Paris Saint-Germain menjadi tim yang paling banyak mengeluarkan uang demi mendapatkan satu pemain. Rekor transfer Neymar yang dibajak dari Barcelona pada musim 2017/2018 mencapai 222 juta euro (Rp3,4 triliun).

Jumlah tersebut merupakan batas minimal pelepasan yang tertera dalam kontrak Neymar dengan Barcelona. Sehingga mau tidak mau, klub asal Catalan harus melepas pemain asal Brasil tersebut.

Kegilaan PSG dalam mendatangkan pemain tak berhenti sampai di situ. Karena setelah Neymar, Les Parisiens membeli Kylian Mbappe dari AS Monaco dengan harga 2,9 triliun.

Sedangkan untuk pemain ketiga termahal di dunia sekarang adalah Philippe Coutinho. Gelandang asal Brasil itu dibeli Barcelona dari Liverpool dengan harga (Rp2,2 triliun).

Harga mahal itu kemudian merembet hingga sekarang. Merogoh kocek triliunan rupiah seolah menjadi sebuah keharusan bagi klub-klub agar bisa mendatangkan pemain bintang.

Sejumlah isu panas beredar pada bursa transfer musim ini. Dikutip dari Marca, Neymar dikabarkan hendak meninggalkan PSG karena berselisih paham dengan manajemen.

Barcelona menjadi klub yang paling difavoritkan. Akan tetapi, kemudian Juventus maju pula untuk menggaet striker berusia 27 tahun. Mereka siap bersaing dengan memberikan tawaran tertinggi.

"Kami mau jual Neymar, kalau ada tawaran yang memuaskan semua pihak," tegas Direktur PSG, Leonardo, dilansir The Sun.

Pemain dengan banderol mahal yang juga menjadi rebutan klub Eropa adalah Paul Pogba. Real Madrid coba mendatangkannya karena pelatih Zinedine Zidane sangat bernafsu. Namun, proses negosiasi masih alot.

Ada pula pemain Manchester United lainnya yang juga diincar klub lain adalah Romelu Lukaku. Inter Milan amat berminat memboyongnya, namun lagi-lagi Setan Merah ingin harga yang diajukan cocok.

Korban Berjatuhan

Mengeluarkan uang banyak demi mendapatkan pemain bintang tak bisa dilakukan begitu saja oleh klub-klub Eropa. Karena sekarang ada aturan Financial Fair Play (FFP) dari FIFA di mana setiap klub harus punya neraca keuangan seimbang.