Gareth Bale, Sang Megabintang yang Malang

Megabintang Real Madrid, Gareth Bale (kanan)
Sumber :
  • Instagram/@garethbale11

VIVA – Gareth Bale mungkin tak percaya bahwa ia akan melewati momen sulit seperti sekarang. Sudah tak diinginkan Zinedine Zidane dalam skuat Real Madrid, tapi belum juga mulus langkahnya keluar dari Santiago Bernabeu.

Jika mengingat musim 2013/2014 silam, Bale tentunya tak mau melewati fase seperti saat ini. Pernah menyandang status pemain termahal di dunia, kiprah Bale bersama Los Blancos cukup apik di musim perdananya. 

Ya, Bale yang dipinang Madrid dari Tottenhan Hotspur dengan mahar 77 juta Poundsterling, atau setara Rp1,3 triliun, langsung mampu mempersembahkan gelar Liga Champions di musim perdananya. Tak cuma itu, Bale juga langsung "nyetel" dengan dua rekannya di lini depan Madrid, Karim Benzema dan Cristiano Ronaldo.

Bale bersama Benzema dan Ronaldo menjelma menjadi salah satu trisula paling mematikan di Spanyol. Trio maut Madrid ini mampu mencatat 97 gol pada musim itu.

Perjalanan karier Bale di Madrid mulai terasa berat saat memasuki musim 2016/2017. Cedera betis yang menghantam, membuat performa Bale terjun bebas. Terbukti dari catatan statistiknya dengan hanya mencetak sembilan gol dan tampil cuma di 27 pertandingan semua ajang.

Tak menyerah begitu saja, Bale berhasil bangkit di musim 2017/2018. Winger berpaspor Wales ini sukses mencetak 21 gol dalam 39 laga. Di musim ini juga, Bale memastikan diri menjadi bagian dari sejarah Madrid dan Liga Champions. Mengapa, eks pemain Southampton ini ikut mengantar Madrid meraih hattrick gelar Liga Champions, setelah menjuarai merengkuh titel yang sama dalam dua episode sebelumnya.

Sayang, Bale kembali mengalami penurunan performa musim lalu. Bayangkan, ia hanya mampu membuat 14 gol saja. Padahal total, Bale tampil dalam 42 pertandingan. Saat itu lah gesekan antara Bale dengan Zidane mulai terasa. Dalam beberapa pertandingan terakhir LaLiga musim lalu, Bale bahkan tak dimainkan Zidane.

Juru taktik skuat La Casa Blanca mengakui, karakter Bale tak cocok dengan skemanya. Zidane juga menegaskan harus mengambil sikap tegas apapun, untuk menjaga performa tim tetap maksimal. Pernyataan ini yang kemudian membuat perseteruan Bale dan Zidane makin meruncing.

"Jika saya merasa seorang pemain tak cocok di tim, harus ada keputusan terburuk yang diambil untuk mencapai hasil terbaik. Tak ada satu pun yang bisa menampik prestasi Bale untuk tim. Tapi, sebagai pelatih, saya harus hidup di masa kini. Pun, kalau saya punya pergantian keempat, dia tak akan main," ujar Zidane dikutip Sky Sports.

Tak mau kalah, Bale merespons pernyataan  Zidane tadi dengan sikap yang sama. Bale juga menegaskan, ia akan tetap bertahan di Madrid untuk  menghabiskan tiga tahun sisa kontraknya. Tapi apabila Madrid menginginkannya angkat kaki, maka Bale menuntut klub untuk membayar sisa gajinya sebesar 17 juta Euro, atau senilai dengan Rp266 miliar per musimnya.

"Saya masih punya kontrak tiga tahun lagi di Madrid. Jika mereka menginginkan saya pergi, mereka harus membayar 17 juta euro per musimnya. Jika tidak, saya akan tetap di sini dan menikmatinya sambil bermain golf," ucap Bale seperti dikutip Sport Bilble.

3 Penyebab Mimpi Bale Terkubur

Konflik Bale dengan Zidane tentu menjadi celah untuk beberapa klub elite Eropa mencoba membajak Bale. Tercatat dua klub Premier League, Chelsea, Manchester United, serta klub lama Bale, Tottenham, sempat dikaitkan dengannya. Terutama MU, yang diketahui sudah kepincut ingin meminang Bale setidaknya dalam tiga musim terakhir.