The Legendary: Catatan Monumental Michael Laudrup di El Clasico

Michael Laudrup saat bermain untuk Barcelona
Sumber :
  • fcbarcelona.com

VIVA – Michael Laudrup memiliki catatan monumental ketika masih aktif bermain. Tampil di El Clasico, dia menjadi bagian dari pertandingan yang berkesudahan dengan skor 5-0 sebanyak dua kali, dengan berseragam Barcelona dan Real Madrid.

Pada musim 1993/1994, Laudrup membela Barcelona dan berhasil membuat Madrid tertunduk lesu karena kalah lima gol tanpa balas. Selang semusim kemudian, dia bermain untuk Madrid dan mengalahkan Barcelona dengan skor yang sama.

"Saya tidak bisa melupakan dua pertandingan dengan skor 5-0 yang saya alami juga! Yang pertama pada tahun 1994 dengan Barcelona, dan tahun berikutnya dengan Madrid," tulis Laudrup, dikutip dari laman resmi Barcelona.

Bisa membantai Madrid dengan skor 5-0 di Camp Nou begitu mengagumkan bagi pria asal Denmark. Tak ada yang mengira pertandingan El Clasico akan berakhir dengan skor telak seperti itu.

"Faktanya, sampai sekarang, hampir 30 tahun telah berlalu, semua orang masih membicarakan pertandingan itu. Itu jelas menunjukkan ada yang tidak normal," tuturnya.

Laudrup seperti selalu dinaungi keberuntungan di setiap El Clasico. Dia berada dalam tim yang berpesta seusai pertandingan.

"Untungnya saya selalu mengalami hasil itu di pihak yang menang. Meskipun bagi saya, hal yang utama adalah kemenangan. Melampaui hasil akhir," ujar pria kelahiran 15 Juni 1964 tersebut.

Ketika Barcelona menang 5-0 atas Madrid di Camp Nou, Laudrup baru masuk ketika babak kedua baru berjalan delapan menit. Ketika itu tim asal Catalan sedang unggul 2-0.

Yang paling dia ingat ketika itu, Romario mencetak hattrick. Sepanjang pertandingan, Barcelona mampu mendominasi dan menciptakan banyak peluang.

"Para suporter di Camp Nou bersenang-senang. Ketika kami unggul 2-0, 3-0, sangat sulit untuk berhenti. Lalu 5-0, dan kami masih memiliki peluang untuk mencetak beberapa gol lagi," katanya.

Sentuhan Tangan Dingin Johan Cruyff

Laudrup datang ke Barcelona pada 1989. Ketika itu dia sedang naik daun di Serie A bersama Juventus. Baginya, pindah ke Spanyol adalah sebuah perjudian, karena popularitas kompetisi-nya tidak seperti sekarang ini.

Yang membuatnya tertarik gabung ke Barcelona karena ditangani Johan Cruyff. Laudrup menganggap sepanjang kariernya sebagai pemain, sosok juru taktik yang paling mengesankan adalah pria asal Belanda tersebut.

Barcelona dibentuk oleh otak jenius Cruyff. Dia banyak melakukan perubahan dalam pola pikir pemain dan memberi kebebasan untuk melakukan improvisasi.

"Kami mengumpulkan generasi pemain sepakbola spektakuler yang luar biasa, dipimpin oleh pelatih yang brilian, yaitu Johan Cruyff. Pelatih yang luar biasa," tutur Laudrup.

"Bagi saya, dia adalah pelatih terbaik yang saya miliki dalam karier sepakbola. Ketika saya tiba di Barcelona, saya sudah menjadi pemain penting di Juventus, tapi cara dia memahami sepakbola begitu jenius."

Dari sekian momen terbaik yang dilalui Laudrup bersama Barcelona, kemenangan atas Sampdoria di final Liga Champions 1992 selalu dia ingat. Bermain di Wembley Stadium, Ronald Koeman dan kawan-kawan menang tipis 1-0 setelah melewati perpanjangan waktu.

Itu adalah gelar juara Liga Champions pertama dalam sejarah Barcelona. Dan Laudrup masuk ke dalam bagian yang berhasil mengharumkan nama Blaugrana di kancah internasional.

"Memenangkan Liga Champions pertama dalam sejarah klub sangatlah menarik. Ingat, Barcelona belum pernah memenangkannya. Lalu kami datang dan memenangkan semua itu," ujarnya.