BDS Ajak Indonesia Tolak Timnas Israel, Ini Alasannya

Timnas Israel yang akan tampil di Piala Dunia U-20
Sumber :
  • football.org.il

VIVA Bola – Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu ‘siapa itu BDS’. Boycott, Divestment and Sanctions atau yang dalam bahasa Indonesia adalah Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) adalah gerakan global yang sudah ada sejak 2005. 

Mengutip laman bdsmovement.net, gerakan BDS memiliki tujuan menyudahi kolonisasi Israel di Palestina dan meruntuhkan dinding pembatas yang dibangun Israel.

Tidak hanya itu, BDS juga meminta Israel mengakui hak-hak asasi warga negara Arab-Palestina dengan kesetaraan penuh, melindungi, dan mengangkat hak pengungsi Palestina untuk pulang ke rumah dan tempat tinggalnya sesuai Resolusi PBB 194.

Nah gerakan global ini juga berada di Indonesia, lebih lengkap cek di sini.

Menyikapi lolosnya Timnas Israel pada pagelaran Piala Dunia U-20 2023 yang diselenggarakan di Indonesia, berbagai respon berdatangan dari seluruh lapisan masyarakat, salah satunya dari BDS Indonesia.

Melalui akun Twitternya BDS Indonesia menyampaikan alasan Indonesia harus menolak Timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang diselenggarakan tahun 2023, berikut yang disampaikan:

1. BDS Mengatakan, Asosiasi Sepakbola Israel sebagai pengelola Timnas Israel secara aktif melibatkan klub-klub sepakbola dari pemukiman-pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat, antara lain dari Ariel, Giv'at Ze'ev, Ma'ale Adumim, Oranit, dan Tomer.

2. Mereka juga menyingung, Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 2334 (2016) yang telah mengkonfirmasi bahwa pemukiman ilegal Israel adalah pelanggaran hukum internasional, semisal Konvensi Den Haag 1907, Konvensi Jenewa Keempat pasal 49 paragraf 6, Statuta Roma Mahkamah Pidana Internasional, dan lain-lainnya.

3. Keterlibatan Asosiasi Sepakbola Israel beserta Puma sebagai sponsor tunggalnya dalam melanggengkan pemukiman ilegal Israel adalah bentuk pemutihan terhadap kejahatan-kejahatan HAM Israel terhadap Palestina, termasuk dunia olahraga Palestina.

4. Bukan hanya menghalangi aktivitas para atlet Palestina saja, tetapi Israel juga berulang kali menghancurkan fasilitas olahraga Palestina. Bahkan pada tahun 2018 sniper2 Israel menembaki kaki para pemuda Palestina di Gaza, termasuk banyak di antaranya adalah para atlet Palestina.

5. Indonesia sejak lama berkomitmen mendukung kemerdekaan Palestina, sejak penolakan Presiden Soekarno untuk memberikan visa kepada delegasi Israel pada Asian Games 1962, hingga seruan Presiden Joko Widodo di tahun 2016 untuk boikot produk Israel yg berasal dari pemukiman-pemukiman ilegal.

6. Gerakan BDS di Indonesia beranggapan bahwa dengan memberikan visa kepada Timnas Israel untuk masuk ke Indonesia merupakan bentuk dukungan terhadap rezim apartheid Israel dan pemukiman2 ilegal Israel, serta bentuk kemunduran komitmen Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina.

7. Sebagai bentuk komitmen terhadap HAM dan hukum internasional, Pemerintah Indonesia berkewajiban menolak masuknya Timnas Israel selama Asosiasi Sepakbola Israel tetap melibatkan klub-klub sepakbola dari pemukiman ilegal Israel.

8. Menurut BDS, perkara partisipasi Timnas Israel bukan lagi perkara politik belaka. Ini merupakan ujian komitmen Indonesia dalam "melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”

Namun seperti yang diberitakan sebelumnya, PSSI maupun pemerintah sudah menegaskan bahwa Israel akan diterima kedatangannya untuk berlaga di kompetisi Piala Dunia U-20 tahun 2023 mendatang.