ISIS Larang Warga Irak Kenakan Jersey Klub-klub Eropa

ISIS melarang warganya mengenakan jersey klub-klub Eropa.
Sumber :
  • Mirror

VIVA.co.id – Ranah sepakbola sudah menjadi wilayah yang ikut dicampuri oleh kelompok radikal, Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS. Mereka terus membuat peraturan yang mereka anggap benar dan sesuai dengan hukum syariah.

Diberitakan Mirror, ISIS kini melarang setiap warga di seluruh wilayah kekuasaannya untuk mengenakan jersey atau seragam tim sepakbola Eropa. Dua merek ternama, Adidas dan Nike menjadi brand yang mereka larang.

Larangan tersebut terpampang jelas di banyak tempat provinsi Al-Furat, Irak. Di papan yang berisikan larangan tersebut, terlihat jelas beberapa logo yang dicoret, yakni bendera Amerika Serikat, bendera Prancis, bendera Jerman, bendera Inggris, serta logo dari klub elite dunia seperti AC Milan, Barcelona dan Real Madrid.

Hukuman juga sudah disiapkan ISIS bagi siapa pun yang melanggar peraturan ini, yakni berubah 80 hukuman cambuk. Seorang pria yang tidak diketahui identitasnya sudah menjadi korban pertama dari peraturan ini akibat mengenakan kostum Barcelona, dengan nama Lionel Messi di punggung.

Ini bukan peraturan pertama yang dibuat ISIS untuk urusan sepakbola. Sebelumnya, ISIS juga melarang aktivitas sepakbola di Irak yang menggunakan aturan dari FIFA, sebab ISIS menganggap semua aturan FIFA tidak sesuai dengan hukum agama dan dinyatakan haram.

Alhasil, ISIS menerapkan prinsip qisas atau hukum balas dendam. Artinya, pemain yang cedera berhak mendapat kompensasi dari lawan atau melakukan “pembalasan setimpal”. Bagi yang menolak maka hukumannya 80 kali cambukan.

Peraturan ini dijalankan seiring bergulirnya liga sepakbola musim 2016 di Deir ez-Zor. Pesepakbola lokal mengaku mengiyakan peraturan tersebut, setidaknya supaya mereka tetap bisa bermain.

Selain dalam sepakbola, ISIS juga menerapkan aturan lain di sejumlah wilayah di Suriah dan Irak, misalnya melarang adanya aktivitas menari, merokok, dan melihat acara di stasiun TV asing. Bagi yang melanggar, mereka tak segan-segan memenggal, menembak, menyambuk, membakar hidup-hidup atau merajam.