Tragedi Kanjuruhan Buka Jalan Perdamaian Antar Suporter

Ilustrasi perdamaian antar suporter
Sumber :
  • instagram.com/ariesmaulanar

VIVA Bola – Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 100 nyawa membuka kesadaran bagi para suporter di Indonesia untuk melangkah bersama-sama menuju perdamaian, demikian dikatakan tokoh Aremania Anto Baret.

"Dengan peristiwa ini, kita membuka pikiran, rasa, batin dan semua suporter yang ada di Indonesia untuk bersama-sama untuk damai," kata Anto di Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu.

"Semua butuh proses tapi dengan kesadaran saudara-saudara kita suporter yang ada di seluruh Indonesia, bahkan sudah menyuarakan kedamaian, mereka menawarkan perdamaian karena melihat saudara-saudara kita menjadi korban," ujar dia menambahkan.

Anto sebelumnya mengaku sudah berkomunikasi dengan Andie Peci seorang pentolan suporter Persebaya Surabaya, Bonek Mania, yang selama ini dikenal sebagai musuh bebuyutan dan bersama-sama menyepakati rencana deklarasi perdamaian. Anto mengajak seluruh elemen suporter bola di Indonesia untuk menyaksikan momen perdamaian Aremania dan Bonek sembari mengikuti jejak tersebut.

Peringatan 7 hari Tragedi Kanjuruhan

Photo :
  • VIVA/Lucky Aditya

"Ini saatnya kita bangun kembali sila ketiga (Pancasila) yaitu Persatuan Indonesia," ujar dia.

Anto juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen suporter sepak bola di Indonesia yang telah melakukan aksi doa bersama di kota masing-masing untuk mengenang lebih dari 100 korban Tragedi Kanjuruhan.

Tidak lupa, Anto berterima kasih kepada Bonek dan semua suporter di Indonesia yang memberi dukungan dan doa untuk Aremania pascatragedi Kanjuruhan.

"Terima kasih kepada saudaraku Bonek, yang begitu banyak di Tugu Pahlawan, mereka tahlil, terima kasih untuk saudara-saudaraku semua yang ada di seluruh Indonesia. Suporter yang ada di Indonesia pada saatnya kita akan bertemu," ujar dia.

Tragedi Kanjuruhan terjadi selepas pertandingan Liga 1 Indonesia antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu 1 Oktober 2022 pekan lalu.

Seusai peluit bubaran sejumlah suporter Arema memasuki lapangan, tindakan yang direspon keras oleh petugas pengamanan dengan melontarkan tembakan gas air mata ke arah tribun.

Data Dokumentasi Kepolisian (Dokpol) Polri menyatakan sedikitnya 125 korban jiwa melayang akibat Tragedi Kanjuruhan, sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut ada enam korban tewas lain yang jenazahnya sudah lebih dulu diidentifikasi, dijemput, dan dimakamkan oleh keluarganya sehingga tidak tercatat dalam pendataan Dokpol Polri.

Presiden Joko Widodo membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) beranggotakan 13 orang yang diketuai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD didampingi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali selaku Wakil Ketua, yang diberi tugas mengusut Tragedi Kanjuruhan dalam kurun waktu selambat-lambatnya satu bulan sejak dibentuk.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo pada Kamis (6/10) telah menetapkan enam orang tersangka Tragedi Kanjuruhan yakni Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) AHL, Ketua Panitia Pelaksana AH, security officer SS, Kabagops Polres Malang WSS, Danki 3 Brimob Polda Jatim H, dan Kasat Samapta Polres Malang BSA yang disangkakan dengan Pasal 359 dan Pasal 360 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), serta Pasal 103 Juncto Pasal 52 UU Nomor 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan. (Ant)