Menpan Masuk Bursa Calon Ketum PSSI

VIVAnews - Nama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan) E.E. Mangindaan mencuat sebagai salah satu calon yang akan diusung dalam bursa Pemilihan Ketua Umum PSSI. Lalu bagaimana tanggapan Menpan terkait hal itu?

Ya, nama Mangindaan mencuat setelah kubu perubahan yang mengklaim mewakili 78 suara di PSSI mengusulkan namanya. Nama Mangindaan diusung setelah beberapa nama yang sempat menjadi jago kubu perubahan dilarang maju. Mengetahui dirinya dijagokan, Mangindaan lebih memilih untuk tak terlalu terburu-buru mengambil sikap.

"Sebaiknya kita duduk bersama menunggu bagaimana proses yang disusun komite normalisasi. Kita tunggu itu, baru nanti kita lihat persyaratannya apa saja. Menurut pendapat saya, calonnya benar-benar orang yang mau berjuang untuk sepakbola," ujar Mangindaan kepada VIVAnews, Rabu 6 April 2011.

Saat didesak kemungkinan dirinya dicalonkan dalam pemilihan Ketua Umum PSSI, Mangindaan tetap lebih memilih untuk tak terburu-buru meresponnya. "Saya di dalam atau di luar, tetap berjuang untuk sepakbola. Itu dari dulu. Lihat persyaratannya dulu. Jangan asal mengiyakan dulu."

"Bagaimana kalau syaratnya tidak dipenuhi? Karena itu saya tunggu persyaratannya dulu. Kalau syarat terpenuhi, silahkan. Itupun harus ada yang mengusulkan," tegas Mangindaan.

Pengajuan nama Mangindaan ini kabarnya juga telah mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat Sulawesi Utara. Saat disinggung mengenai pencoretan beberapa nama yakni Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, George Toisutta dan Arifin Panigoro, Menpan justru mempertanyakan hal itu.

"Itu saya juga ingin tahu. Alasannya tidak boleh itu kenapa. Harus jelas. Kalau tidak salah mereka (FIFA) juga mempertanyakan hal itu. Apa demi stabilitas atau demi ke depan tidak ada persaingan lagi. Jadi orang yang independen betul yg bisa maju. Tapi tetap harus ada alasannya," tegas Mangindaan.

Saat disinggung mengenai kepemimpinan Kepemimpinan Agum Gumelar di komite normalisasi, Mangindaan yakin mantan Ketua Umum PSSI periode 1998-2003 itu akan menjalankan tugasnya dengan netral. (SJ)