Kritik Menohok Masinton soal Ide Presidential Club: Omon-omon Ketemu, Terus Ngapain?

Anggota DPR dari PDIP, Masinton Pasaribu.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

Jakarta – Politikus PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, memberikan tanggapannya mengenai ide dibentuknya Presidential Club yang dicetuskan oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Menurut Masinton, jika dilihat dari sebuah ide, tak ada yang salah.

Hari Ini Paripurna DPR RI Putuskan Revisi UU Kementerian

Namun dia melihat gagasan Presidential Club ini tidak efektif apabila dibentuk dengan tujuan untuk menyelesaikan persoalan bangsa. Sebab persoalan bangsa tidak bisa diselesaikan dengan cara berkumpul saja.

"Karena kalau kita lihat ini bukan sekedar untuk cuman kumpul-kumpul kayak reunian seperti di Amerika kan kejadiannya begitu, Itu juga nggak efektif kalau di Amerika. Jadi menurut saya jangan dibayangkan kumpul bareng-bareng gitu nggak seperti itu juga Komunikasi itu," kata Masinton, dikutip Selasa 7 Mei 2024.

Gus Yahya Minta Para Pejabat Baru GP Ansor Tiru Jokowi

SBY dan Megawati (Foto/antaranews.com)

Photo :
  • vstory

Menurut Masinton, apabila Prabowo sebagai Presiden nantinya ingin  berkomunikasi dengan mantan Presiden, maka bisa berkomunikasi secara langsung. Seperti dengan, Ketua Umum PDIP yang juga Presiden RI ke 5 Megawati Soekarnoputri, Masinton yakin Megawati pasti akan memberikan masukan dan pemikirannya untuk bangsa.

Megawati Kritik Pemerintah, Begini Respons Jokowi

"Tetapi kalau diharapkan untuk berkumpul bareng-bareng untuk omon-omon, itu juga
Apa yang mau ini (dihasilkan) dari situ," kata Masinton

"Jadi menurut saya sebagai presiden dia kan punya hak prerogatif penuh untuk mengendalikan pemerintahan sesuai UUD dan perundang-undangan, kalau kesinambungan pembangunan itu ada RPJMN apa segala macam jadi tidak harus dalam bentuk kumpul bersama apa segala macam, yang itu dimanapun itu nggak efektif," kata Masinton

Politikus PDIP, Masinton Pasaribu.

Photo :
  • VIVA / Eduward Ambarita

Menurut Masinton, Presidential Club nantinya hanya menjadi ajang gimick politik saja. Sehingga tidak akan memberikan hasil yang efektif untuk pembangunan bangsa kedepan.

"Itu kan sulit membayangkan Umpama satu orang yang ketemu, orangnya cuma gimik-gimik, ngomong bohong, dusta, khianat, Ingkar, Nah ketemu begitu Itu ngapain," kata Masinton

"Sama orang yang pembohong orang yang khianat orang yang ingkar itu apa substansi yang didapat seperti itu," pungkas Masinton.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya