Ramai-ramai Tolak Penerapan Salary Cap di ISL 2015/16
Rabu, 5 Agustus 2015 - 17:20 WIB
Sumber :
- ANTARA/Prasetyo Utomo
VIVA.co.id
- Wacana penerapan aturan salary cap di Liga Super Indonesia (ISL) 2015/16 ternyata tak mendapatkan reaksi positif dari beberapa pemain. Mereka khawatir aturan ini bisa menurunkan kualitas kompetisi di Indonesia.
Regulasi salary cap rencananya bakal diterapkan demi menekan pengeluaran klub. Cara ini bisa jadi solusi tepat dari kasus tunggakan gaji yang sering terjadi di Indonesia.
Sama halnya dengan Ramdani, kapten timnas U-23 yang membela Barito Putera, Manahati Lestusen, menolak penerapan aturan ini. Manahati pun berharap pihak klub serta PT Liga Indonesia, selaku operator ISL, bisa mengambil keputusan tepat soal wacana penerapan salary cap.
"Kami sudah berusaha memberikan yang terbaik untuk klub. Aturan ini bisa jadi memangkas gaji kami dan sama sekali tak menghargai pengorbanan demi klub dan timnas. Kami cuma bisa berharap klub bisa lebih bijak jika aturan ini diterapkan," tutur Manahati, saat dihubungi
VIVA.co.id
, Rabu 8 Agustus 2015.
Aturan salary cap sebenarnya belum pasti diterapkan. PT Liga masih memiliki opsi lain dalam menekan pengeluaran klub musim 2015/16.
Opsi tersebut adalah budget cap. Regulasi ini baru akan diketahui statusnya usai rapat antara PT Liga dengan 18 klub peserta ISL musim 2015/16, 12 Agustus mendatang.