Petualangan Ferguson dengan Harley Davidson yang Selamatkan Striker MU
VIVA –Class is permanent, ungkapan ini memang layak disematkan kepada manajer legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson. Sebab, Ferguson rela melakukan apa pun demi melindungi para pemainnya dari masa krisis.
Seperti yang dilakukan kala Ferguson menyelamatkan karier eks anak asuhnya, Eric Cantona. Tendangan kungfu yang dilepaskan Cantona pada 27 Januari 1995, berujung pada sanksi berat dari FA.
Hukuman sanksi sembilan bulan tak boleh berlaga dijatuhkan oleh FA. Tapi, ada rentetan sanksi lainnya yang dijatuhkan FA kepada Cantona, yakni dia tak boleh berlatih pula dengan MU.
Akhirnya, Cantona kembali ke Prancis setelah keputusan tersebut dijatuhkan FA. Kondisi ini membuat Ferguson khawatir Cantona cabut dari MU.
Memang benar, saat itu ada pemikiran dari Cantona untuk pergi dari MU karena sanksi berat yang dijatuhkan FA.
Ferguson pun memutuskan pergi ke Paris, Prancis. Usai laga pramusim melawan Bradfor, 1995 silam, Ferguson berangkat ke Paris.
Tak mau terjebak kemacetan, Ferguson menghubungi pengacara Cantona, Jean-Jacques Amorfini untuk mengantarnya dengan motor Harley Davidson.
Langsung saja, dilansir Daily Mirror, Ferguson bersama Amorfini tancap gas ke sebuah restoran kegemaran Cantona untuk menggelar pertemuan. Cantona saat itu sangat terkejut dengan kedatangan Ferguson.
Pria asal Skotlandia itu tanpa basa-basi mengutarakan niatnya. Cantona kemudian meminta jaminan kepada Ferguson soal masalah yang dihadapinya. Jawaban Ferguson, mampu meyakinkan Cantona bertahan.
"Eric setuju dan sepanjang malam, kami mengenang sepakbola indah yang sudah dilalui. Berjam-jam, kami menyantap makanan yang enak dan saya pikir ini jadi tindakan bodoh dalam pekerjaan," kata Ferguson dilansir Daily Mirror.
Akhirnya, Cantona bisa kembali bermain pada 1 Oktober 1995. Kebetulan, kala itu dia langsung tampil di megaduel melawan Liverpool dan menjadi bintang. Satu gol dicetak Cantona lewat titik putih dan membantu Nicky Butt mencetak gol, hingga skor saat itu, 2-2.