Dampak Perkembangan Pers terhadap Sepakbola

Komentator senior Premier League, Paul Dempsey.
Sumber :
  • VIVAnews/Zulfikar Husein.

VIVA – Pertandingan sepakbola di berbagai belahan dunia kerap menjadi menu khusus media massa untuk menjalankan bisnisnya. Bahkan, peran media sangat vital dalam pendistribusian siaran langsung.
 
Selain itu, media selalu memanjakan para pencintanya dengan sajian informasi mengenai jadwal dan hasil pertandingan, kabar pemain yang cedera, ataupun soal bursa transfer.

Seiring dengan perkembangan teknologi dalam mengakses sejumlah platform media, membuat kabar mengenai sepakbola juga semakin maju.

Salah satu komentator senior Premier League, Paul Dempsey, menjelaskan, dampak yang terjadi dari kemajuan teknologi pada industri media terhadap sepakbola.

Namun, terlepas dari perkembangan teknologi, Dempsey malah menyoroti perkembangan pemberitaan media di setiap negara yang sepakbolanya maju.

Menurutnya, setiap negara memiliki sudut pandang yang berbeda dalam mengemas pemberitaan mengenai ulasan pertandingan.

Ia melihat, saat ini Italia menjadi negara dengan pemberitaan sepakbola yang paling mendalam. Selain itu, kata Dempsey, jurnalis Italia sangat cermat dalam menyajikan berita sepakbola.

"Kalau mau belajar tentang berita sepakbola lihat media di Italia. Berita yang mereka muat sangat hebat," kata Dempsey saat ditemui usai acara 'Broadcasting & Media Journalism in Modern Football' di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu 21 Agustus 2019.

"Media di Italia sangat berimbang, agak jarang saya melihat yang memihak. Mereka juga tak pernah membesar-besarkan, ataupun menutup-nutupi sebuah kejadian," ucapnya.

Ditambahkannya, sejauh ini belum ada media di negara lain yang bisa menyamai kualitas dari pemberitaan televisi, radio, koran, atau portal di Italia.

Berbeda dengan di Inggris dan Spanyol, dua negara dengan liga tersohor di dunia ini kurang memilki produk jurnalistik yang nyaman untuk dinikmati.

Sebab, sejumlah media di Inggris dan Spanyol terkadang isi pemberitaannya memihak terhadap salah satu klub tertentu.

"Setiap media pasti punya sudut pandang yang berbeda, makanya bisa dibilang sebagian memihak pada tim tertentu. Apalagi, di Inggris atau Spanyol banyak media bersaing," ucapnya

Sementara itu, di Jerman, arus pemberitaan sepakbola hanya dikuasai oleh satu media. Sebab, tidak ada media lain yang bisa memikat suporter di Jerman untuk beralih dari Bild.

"Sepakbola itu besar dan pengaruh media juga tergantung pada kultur masyarakat di negara itu sendiri. Contoh Jerman, di negaranya hanya ada satu media yang disukai," ujar Dempsey.

Ia pun menyoroti kebijakan kebebasan pers di beberapa negara. Komentator yang kini bekerja di BT Sport itu menilai, kebebasan pers membuat media sering salah dalam menyajikan berita.

Apalagi, katanya, di era sekarang banyak wartawan yang menulis berita hanya bersumber dari media sosial. Hal itu membuat hasil berita terlihat seperti kekurangan data yang kuat.

"Kebebasan pers memang sudah terjadi di mana-mana, tapi dalam berita sepakbola, kebebasan terkadang membuat isi berita menjadi salah," katanya.

"Sekarang juga ada berita dari media sosial yang membuat media besar ikut-ikutan mengunggahnya tanpa menyeimbangkan data," ucap komentator berusia 59 tahun tersebut.