Sengketa Paten dengan Nokia, Penjualan BB Terancam?

Blackberry
Sumber :
  • REUTERS/Valentin Flauraud

VIVAnews - Produsen BlackBerry, Research In Motion (RIM), kalah dalam sengketa paten dengan produsen ponsel asal Finlandia, Nokia. Kekalahan ini mengancam penjualan BlackBerry, jika RIM tidak mencapai kesepakatan untuk membayar royalti kepada Nokia.

"RIM telah melanggar kontrak dan tidak berhak untuk memproduksi atau menjual produk WLAN tanpa persetujuan royalti dengan Nokia," demikian putusan pengadilan arbitrase yang berlangsung 6 November, namun baru dipublikasi Rabu lalu, dikutip dari laman Reuters.

Teknologi jaringan akses wireless lokal atau WLAN yang dikenal dengan sebutan jaringan WiFi, digunakan di seluruh perangkat BlackBerry dan kebanyakan smartphone lain. Hingga saat ini RIM belum pernah memiliki kesepakatan terkait royalti WLAN dengan Nokia.

Nokia yang berusaha untuk meningkatkan pendapatan dari royalti karena bisnis ponselnya tengah menurun, mengatakan telah mengajukan sengketa paten ini di Amerika Serikat, Inggris dan Kanada untuk memperkuat putusan pengadilan tersebut.

"Ini dapat berdampak pada keuangan RIM secara signifikan. Karena semua
perangkat BlackBerry mendukung WLAN," kata analis IDC, Francisco Jeronimo, seperti dilansir Reuters.

RIM menolak berkomentar atas pernyataan ini. Namun, para analis memprediksi bahwa RIM akan mencapai kesepakatan royalti dengan Nokia untuk mencegah dampak terhadap penjualan.

"Jika larangan penjualan diberlakukan, itu akan menjadi pukulan besar bagi RIM. Karena RIM mengelola perubahan ke platform perangkat lunak BlackBerry 10 yang baru," kata analis Canalys, Pete Cunningham.

Sebagai pelopor smartphone, RIM berharap kesuksesan perangkat barunya, yang menggunakan BlackBerry 10 pada awal 2013. Hal itu dinilai akan memberikan nafas untuk RIM, dan bisa bersaing dengan kompetitornya seperti Apple dan Samsung.

RIM menjanjikan perangkat barunya akan lebih cepat dibandingkan smartphone sebelumnya. Katalog aplikasi di BB 10 pun disebut akan diperbaiki dan diperbanyak.

Kontrak Berubah

Nokia mengatakan mereka menandatangani perjanjian lisensi silang dengan RIM yang meliputi paten standar pokok selular pada tahun 2003. Namun, pada 2008 kesepakatan itu berubah.

Pada Maret 2011, RIM kemudian mengajukan permintaan ke pengadilan arbitrase di Stockholm Chamber of Commerce. RIM meminta lisensi tersebut harus diperluas untuk mencakup paten WLAN.

Nokia, bersama dengan Ericsson dan Qualcomm, merupakan salah satu pemegang paten terkemuka dalam industri nirkabel. Berbagai paten royalti menghasilkan pendapatan tahunan sekitar 500 juta euro atau sekitar US$ 646 juta untuk Nokia.