Tahun Ini, XL Lunasi Utang Jatuh Tempo Rp4,3 T

Ilustrasi XL Axiata
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - PT XL Axiata Tbk berencana melunasi utang yang jatuh tempo tahun 2013 sekitar Rp4,3 triliun. Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi mengungkapkan, total utang XL hingga saat ini mencapai Rp13,5 triliun.

"Sisanya, akan jatuh tempo pada 2015 dan 2017," kata Hasnul dalam acara XL Media Gathering XLintas Negeri di Singapura, akhir pekan ini. 

Selain itu, Hasnul juga menjelaskan rencana XL tahun 2013 yang menganggarkan investasi sebesar Rp8 triliun hingga Rp9 triliun. Sebagian besar belanja modal tersebut, kata dia, akan dipakai untuk investasi data. "Kisarannya 70 persen," kata Hasnul.

XL, imbuhnya, belum memastikan sumber-sumber keuangan untuk memasok belanja modal tersebut. Namun, perseroan sudah memiliki beberapa opsi. "Dana berasal dari internal, bond, atau loan luar negeri," jelasnya.

Hasnul mengakui investasi yang mereka tanamkan sangat besar di tengah utang yang masih melilit. Namun dia optimistis XL akan mampu mendapatkan revenue di kemudian hari dari apa yang mereka investasikan saat ini.

"Ibaratnya, kami sedang menuai benih. Kami optimistis 2015 sudah memanen apa yang saat ini kami tanam," jelasnya.

Saat ini, layanan data XL memberi kontribusi sebesar 20 persen. Untuk 2013, ia berharap kontribusi ini semakin meningkat. Untuk itu, XL akan fokus, bagaimana memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan sehingga pelanggan merasa nyaman saat menggunakan layanan.

Butuh Kanal 3G Baru

Dalam kesempatan itu, Hasnul mengungkapkan harapan besar agar XL memenangkan tender kanal 3G yang sedang berlangsung saat ini. "Kami ingin dan butuh kanal baru 3G," kata dia.

Dalam tender di Kementerian Komunikasi dan Informatika itu, XL bersaing dengan dua operator telekomunikasi lainnya --Telkomsel dan Indosat- -untuk mendapatkan dua kanal tersisa 3G di rentang frekuensi 2.1 GHz.

Kebutuhan kanal tambahan 3G ini, kata dia, berkaitan dengan upaya XL yang ingin terus mengembangkan coverage 3G, menyediakan kapasitas layanan data yang besar untuk mengatasi lonjakan trafik layanan data, dan memberi kemudahan akses data dengan teknologi ini. 

"Langkah tersebut akan didukung dengan pembangunan jaringan transmisi berbasis IP (internet protocol) secara masif dan migrasi sistem jaringan lama ke jaringan IP tadi. Itulah mengapa XL sangat butuh kanal tambahan," jelas Hasnul. (umi)