Usia Otak Bisa Prediksi Kematian Manusia

Ilustrasi gelombang otak.
Sumber :
  • unocero

VIVA.co.id – Para ilmuwan di London mengklaim jika kematian manusia bisa diprediksi dari usia otak. Artinya, jika usia otak lebih tua ketimbang usia kelahiran manusia itu sendiri, risikonya akan mengalami mati muda.

Berkat penemuan ini, ilmuwan mengklaim, para dokter akan bisa memberikan peringatan dini kepada pasien jika ada resiko kematian dini, hanya dengan menganalisa otak pasien.

Dikatakan ilmuwan dari Imperial College London, James Cole, manusia yang memiliki otak berusia lebih tua ketimbang umur mereka sendiri mengindikasikan adanya masalah pada kesehatan fisik dan mental. Ini akan berakibat pada kematian yang datang lebih cepat.

Dalam penelitian tersebut, Cole dan rekan penelitinya melakukan pemindaian otak terlebih dahulu untuk mengestimasi usia otak seseorang. Hasil pemindaian itu kemudian dibandingkan dengan mesin yang mempelajari algoritma. Para peneliti gabungan ahli syaraf itu membuat komputer yang bisa memprediksi umur otak seseorang berdasarkan volume jaringan otak.

Teknik uji coba itu sempat melibatkan sekelompok remaja di Skotlandia. Ternyata banyak dari remaja itu yang memilik usia otak lebih tua ketimbang umur mereka sendiri. Para remaja itu pun diprediksi akan mengalami kesehatan yang buruk, baik mental maupun psikis, saat dewasa. Bahkan mereka diperkirakan tidak akan berumur sampai 80 tahun.

"Semua orang selalu merujuk pada usia organ ketika mereka berbicara soal kesehatan. Misalnya, perokok memiliki paru-paru yang berusia 20 tahun lebih tua daripada usia mereka sendiri. Bahkan anda bisa menjawab kuis online tentang olah raga dan diet, lalu mengetahui usia jantung anda. Teknik ini hampir mirip dengan pola tersebut," kata Cole, dilansir dari The Guardian.

Namun begitu, kata Cole, penelitian ini masih harus disempurnakan jika ingin melakukan prediksi yang tepat terhadap individu. (ase)