Wanita Pengguna Pijat Online Mengaku Dilecehkan Terapis Pria

Ilustrasi pijat.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Pelecehan seksual terhadap pelanggan layanan daring terjadi lagi. Kali ini melanda pengguna layanan Go Massage pada platform Gojek. Pengguna yang bernama Primadani Kusuma mengaku baru pertama kali menyoba layanan Go Massage. Eh sekali nyoba dia malah dilecehkan oleh terapis Go Massage. Awalnya terapis baik-baik saja, tapi begitu dikasih penilaian memuaskan, terapis cium pipi dan berusaha memeluk dari belakang dan mencium lagi.

Dalam curahan hatinya pada utasan di akun Twitternya, Primadani mengungkapkan, dia mencoba layanan Go Massage. Begitu pesan di aplikasi Gojek pada Rabu malam 14 Agustus 2019, dia mendapatkan terapis pria.

Selanjutnya begitu bertemu, Primadani langsung menjalani terapi pijat. Dia menuturkan awalnya, tidak ada yang aneh. Keduanya ngrobrol biasa dan dia semakin yakin Syafriadi berperilaku baik. 

"Dan tepat pukul 20.53 waktunya habis, yang bersangkutan minta untuk diberi bintang bagus. Karena aku berpikir sejauh ini baik-baik saja jadi aku kasih bintang sangat puas," tulisnya di Twitter. 

Tapi tiba-tiba Syafriadi mencium pipi Primadani. Perempuan asal Malang, Jawa Timur yang malam itu sedang tugas di Tangerang itu mengingatkan Syafriadi dengan halus. Pertimbangannya, dia masih menghormati Syafriadi yang usianya lebih tua. 

"Disitu dia masih berusaha dan aku bilang, "sudah ya pak, mari saya antar ke bawah". Kemudian bapak itu bilang ingin cuci tangan, aku tunjukin kamar mandinya, di luar dugaan bapaknya berusaha meluk dari belakang dan berusaha mencium," curhat Primadani. 

Baca juga: Masih Berburu Video Vina Garut? Waspadai Tautan Seperti Ini

Melihat sikap agresif Syafriadi, Primadani mulai meninggi dan bersikap keras. Dia menunjukkan gestur tegas keras menolak. Namun Syafriadi masih agresif. 

"Dia masih berusaha dengan tenaganya, sampai aku bilang "jangan gini pak, saya gak mau, saya gak suka, bapak kalau mau cuci tangan di sana pak" terus aku keluar kamar untuk menghindari hal yg tidak diinginkan," ujarnya.

Kepada VIVA.co.id, Primadani mengaku baru pertama kali dilecehkan terapis pria dan pertama kali mencoba layanan pijat di Gojek.

Dalam protesnya ke Gojek, dan meminta platform buatan anak bangsa itu untuk bertindak bijak serta memastikan pelecehan seks kepada pelanggan tak terjadi lagi.

Gojek minta maaf

Admin Gojek membalas protes Primadani tersebut. Dalam jawabannya, Gojek memohon maaf dan akan menindak massager tersebut.

"Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan yg dialami. GoLife menyadari pentingnya keamanan dan keselamatan pengguna. Sesuai ketentuan yg berlaku, GoLife akan mengambil tindakan tegas apabila mitra terbukti bersalah. Kami akan menyelidiki laporan Anda lebih lanjut," balas Gojek.

Belakangan Gojek sudah menghubungi dan Syarfiadi mengaku bersalah atas tindakan pelecehannya tersebut. 

"Yang bersangkutan sudah mengakui kesalahannya dan sudah ditindak lanjuti sesuai peraturan yang berlaku di Go Life. Terimakasih atas kerjasama dan bantuannya 
@gojekindonesia @golifeindonesia serta teman-teman sekalian,"
tulisnya.

Kepada VIVA.co.id, Primadani meminta semua pihak bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari apa yang dialaminya.  

"Saya share hanya agar wanita di luar sana lebih berhati-hati dan mengambil pelajaran dari kisah saya, agar tidak ada korban lagi seperti saya. Dari pihak golife sudah memberlakukan peraturan yang berlaku di GoLife kepada mitra tersebut, katanya.

Penanganan kasus

Vice President Corporate Communications Gojek, Judica Nababan mengatakan layanan GoLife memprioritaskan keamanan dan keselamatan layanan yang ada. GoLife telah menetapkan kebijakan untuk mengantisipasi tindakan pelecehan, antara lain penjelasan hal-hal yang termasuk tindakan pelecehan, cara menghindari hal tersebut, serta sanksi yang akan diberikan.

Judica mengatakan, setelah mendapat aduan kasus tersebut melalui Twitter per 14 Agustus 2019, GoLife melakukan berbagai langkah.

Pertama, GoLife segera menangani pelaporan dengan menghubungi pelanggan atas nama Primadani dan mitra sebagai tindak lanjut.

“Kepada Ibu Primadani, kami telah menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut, langkah-langkah yang dilakukan terkait dengan penyelidikan, termasuk menawarkan fasilitas psikolog dan pendampingan hukum jika yang bersangkutan membutuhkan,” ujar Judica. 

Dia mengatakan klarifikasi dari Gojek telah disampaikan dan diterima dengan baik oleh Primadani.

“Ibu Primadani menyatakan permasalahan telah selesai,” ujarnya.