Alhamdulillah, Ada Penjelajah yang Mendarat dengan Selamat di Mars
- SciTechDaily
VIVA – Penjelajah Perseverance milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sukses mendarat dengan selamat di Planet Mars. Wahana antariksa seukuran mobil SUV ini turun perlahan di dasar danau kuno di dalam Kawah Jezero seluas 45 kilometer pada Kamis, 18 Februari pukul 16.00 EST atau Jumat hari ini, 19 Februari 2021 pukul 04.00 WIB.
Sebelumnya, Hope milik Uni Emirat Arab (UEA) dan Tianwen-1 China sudah berhasil masuk orbit planet tetangga Bumi tersebut. Perseverance tersebut punya misi mencari tanda-tanda kehidupan di masa lalu sambil menyimpan sampel untuk dibawa ke Bumi pada misi selanjutnya.
Baca: Ada Kejutan dari Krispy Kreme Ketika NASA Berhasil Masuk Mars
Wahana antariksa nirawak ini juga berhasil melewati teror 7 menit (seven minutes of terror) yang ditakutkan oleh para insinyur NASA karena keterlambatan sinyal selama 11 menit. Intinya, pada saat NASA menerima sinyal radio pertama dari Perseverance ketika memasuki atmosfer Mars itu artinya penjelajah sudah berhasil mendarat.
"Kami tidak berpikir kalau kami memiliki misi yang akan memberikan kontribusi begitu banyak bagi sains dan teknologi. Ini menjadi sangat menakjubkan," kata Pelaksana Tugas Administrator NASA, Steve Jurczyk, seperti dikutip dari situs Space.
Perseverance adalah inti dari Misi Mars 2020 senilai US$2,7 miliar (Rp38 triliun). Penjelajah itu berhasil lepas landas dari Florida, AS di atas Roket Atlas V United Launch Alliance (ULA) pada 30 Juli 2020. NASA berhasil mengirim Perseverance sebelum jendela peluncuran ke Mars tertutup.
Jendela seperti itu datang setiap 26 bulan sekali hanya untuk misi ke planet tetangga Bumi, sehingga NASA bertekad untuk menerbangkan penjelajah tepat waktu kendati dihantui oleh pandemi COVID-19.
Perseverance, yang artinya Ketekunan, adalah bukti semangat NASA untuk menjalankan misi ke Mars. Nama ini didapatkan dari kompetisi pelajar nasional dan pemenangnya adalah Alex Mather, siswa kelas tujuh di Virginia, AS.
Penjelajah roda enam ini meniru model pendahulunya, Curiosity, yang mendarat di dalam Kawah Gale di Planet Mars pada Agustus 2012, dan hingga hari ini masih beroperasi.
Perseverance beberapa inchi lebih berat dan panjang dari Curiosity. Beberapa instrumen ilmiah yang dimiliki keduanya pun sangat berbeda. Akan tetapi, kedua penjelajah itu memiliki rancangan dasar dan jenis sumber tenaga nuklir yang sama. Mereka juga menggunakan strategi yang sama untuk mendarat dengan selamat di Mars.